Jumat 01 Oct 2021 15:13 WIB

Goa Sunyaragi Mulai Ramai Dikunjungi Wisatawan

Goa Sunyaragi sempat ditutup selama penerapan PPKM Level 4.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pengujung nampak menikmati indahnya objek wisata Goa Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Darmawan / Republika
Sejumlah pengujung nampak menikmati indahnya objek wisata Goa Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kunjungan wisatawan ke Taman Air Goa Sunyaragi Kota Cirebon mulai meningkat setelah sebelumnya sempat ditutup akibat pandemi Covid-19. Pengelola obyek wisata itupun tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penyebaran Covid-19.

Salah seorang pengelola Taman Air Goa Sunyaragi, Jajat Sudrajat, menyebutkan, sepanjang 1 – 30 September 2021, jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata tersebut tercatat ada 1.956 orang. Jika dirata-ratakan, maka jumlah kunjungan wisatawan mencapai 60 hingga 70 orang setiap harinya.

Baca Juga

Jajat mengungkapkan, angka kunjungan tersebut cukup menggembirakan. Pasalnya, selama pandemi berlangsung, lokasi wisata tersebut sepi pengunjung. Bahkan, sempat ditutup selama penerapan PPKM Level 4. "Saat ini wisatawan yang datang masih didominasi keluarga," ujar Jajat, Jumat (1/10).

Jajat berharap, pandemi Covid-19 semakin melandai bahkan bisa segera berakhir. Dengan demikian, obyek wisata tersebut kembali bergeliat dengan banyaknya pengunjung yang datang.

Sebelum pandemi Covid-19, jumlah pengunjung Taman air Goa Sunyarai bisa mencapai ribuan orang per hari. Para pengunjung pun datang dari berbagai daerah.

Jajat menyatakan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tempat wisata, pihaknya terus menerapkan  prokes. Seperti pengunjung harus menggunakan masker, telah divaksin serta menyiapkan tempat cuci tangan atau handsanitizer.

Selain itu, jumlah pengunjung pun dibatasi hanya 50 persen dari luas wisata Taman Air Goa Sunyaragi yang mencapai 15 ribu meter persegi. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Suherman, mengungkapkan, kunjungan wisatawan ke sejumlah lokasi wisata di Kota Cirebon saat ini memang sudah mulai menggeliat. "Sudah mulai ramai didatangi pengunjung," kata Agus.

Meski demikian, Agus belum bisa menyebutkan kenaikan wisatawan tersebut. Dia pun meminta kepada pengelola wisata agar tetap mematuhi prokes.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement