REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebohongan adalah kebalikan dari kebenaran. Jadi, segala sesuatu yang tidak benar dan dengan sengaja dimaksudkan untuk menyesatkan orang lain adalah dusta.
Dilansir dari Islam Web, berbohong bertentangan dengan sifat dan fisiologi manusia, dan seperti penyakit lainnya, ia memiliki tanda dan gejala uniknya sendiri. Tindakan berbohong menghasilkan konflik batin antara berbagai pusat kendali otak.
Saat seseorang mulai berbohong, tubuhnya mengirimkan sinyal yang bertentangan untuk menyebabkan otot wajah berkedut, kontraksi pupil, keringat, pipi memerah, peningkatan kedipan mata, tremor tangan, dan peningkatan denyut jantung. Ini yang menjadi dasar dari instrumen pendeteksi kebohongan.
Bentuk-bentuk kebohongan
• Kebohongan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
Bentuk kebohongan yang paling buruk adalah melakukannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Kebohongan dengan memalsukan sesuatu kepada mereka.
Allah SWT Berfirman dalam Alquran: "Seandainya dia (Muhammad) mengada-ada sebagian perkataan atas (nama) Kami. niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya." (QS. Al-Haqqah: 44-46).
Allah SWT juga berfirman: "...Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barangsiapa menyembunyikannya, sungguh hatinya berdosa..." (QS. Al-Baqarah: 283)
Dalam ayat lain juga disebutkan: “Dan janganlah kamu mencampuradukkan yang haq dengan yang batil atau menyembunyikan yang haq sedang kamu mengetahuinya.” (QS Al-Baqarah: 42)