REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor mengusulkan solusi saling menguntungkan (win-win solution) soal perubahan desain pembangunan lanjutan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIB yang menyentuh lahan aset Kota Bogor dalam program strategis pembangunan infrastruktur.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, perubahan desain pembangunan lanjutan jalan tol BORR Seksi IIIB tersebut bersentuhan dengan lokasi lahan dari rencana tiga program strategis pembangunan infrastruktur Pemerintah Kota Bogor.
Syarifah menyebut, ketiga rencana program strategis pembangunan infrastruktur tersebut adalah, rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R), serta Kompleks Sport Centre dan Wisma Atlet.
Lokasi dari ketiga rencana program strategis pembangunan infrastruktur itu berada di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Syarifah menjelaskan Pemerintah Kota Bogor sudah bertemu dengan pimpinan PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai pengelola jalan tol BORR yang sedang melakukan perubahan desain rencana pembangunan lanjutan jalan tol pada seksi IIIB, ruas Kedung Badak-Simpang Yasmin sepanjang 2,65 km.
"Untuk jalan tol di perempatan jalan, yang dibangun 'junction' ada perubahan desain karena posisinya digeser," katanya.
Menurut Syarifah, karena adanya pergeseran posisi jalan tol layang itu, maka sumbu perempatan tol layang itu juga bergeser. "Dampak dari pergeseran itu mengenai lahan aset Kota Bogor yang direncanakan untuk pembangunan program strategis," katanya.
Syarifah menjelaskan, "junction" atau perempatan tol layang itu nantinya menghubungkan jalan tol BORR ke berbagai arah, seperti ke jalan tol Tol Depok-Antasari, ke Dramaga hingga ke Sukabumi, ke Bandung dan lainnya.
Pemerintah Kota Bogor dan PT Marga Sarana Jabar, kata dia, sudah survei ke lapangan untuk memastikan lokasi rencana pembangunan lanjutan jalan tol BORR tersebut.
"Pada survei lapangan itu diketahui, ternyata adanya pergeseran desain itu menyentuh lahan yang menjadi lokasi rencana pembangunan strategis Kota Bogor," katanya.
Menurut Syarifah, karena pembangunan jalan tol itu program pemerintah pusat dan merupakan jalan nasional, Kota Bogor harus mendukung, dengan syarat ada solusi yang saling mengantungkan.
"Kami meminta ada win-win solution, karena Kota Bogor juga memiliki perencanaan pembangunan di lokasi itu," katanya.