Eri Mutasi Ratusan Pejabat Pemkot Surabaya
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya | Foto: Humas Pemkot Surabaya
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan mutasi dan rotasi 129 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Eri mengatakan, mutasi dan rotasi dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan di beberapa perangkat daerah, mulai dinas, kecamatan, hingga kelurahan.
Eri merinci, rotasi dilakukan kepada kepala dinas atau kepala bagian dengan jumlah empat orang, camat lima orang, lurah 30 orang, kasi kecamatan, kasubag kecamatan, dan kasi kelurahan sebanyak 76 orang, serta sekretaris kecamatan, badan, dinas, atau kabid sebanyak 14 orang.
Menurutnya, penyegaran di tingkat kelurahan dan kecamatan menjadi penting, karena mereka adalah garda terdepan pelayanan masyarakat. Ia pun meminta kepada para pejabat yang baru saja dilantik agar bekerja semaksimal mungkin dalam melayani masyarakat.
"Karena itu saya ingin betul tolong tunjukkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakatnya," kata Eri di Surabaya, Jumat (1/10).
Ia mengingatkan, mereka yang saat ini dilantik menjadi pejabat struktural, bukan berarti akan selamanya mengemban amanah itu. Sebab, ia akan melakukan evaluasi terhadap kinerja para pejabat tersebut, apakah sesuai dengan output atau target yang ditetapkan.
"Saya akan melakukan evaluasi setiap setahun sekali. Evaluasi ini adalah kinerja njenengan (Anda) terkait dengan output apakah sesuai atau tidak. Ketika output njenengan tidak sesuai, maka bisa berhenti menjadi fungsional untuk dilatih kembali diklat kekurangannya apa, atau bahkan bisa jadi staf," ujarnya.
Eri mengatakan, ketika pejabat tidak mampu mencapai output yang ditargetkan, itu merupakan kesalahan yang fatal. Meski begitu, kata Eri, pejabat yang baru saja dilantik hari ini juga harus berbangga hati karena sudah diberikan kepercayaan untuk mengemban amanah dan tanggung jawab.
"Hari ini njenengan patut berbangga, karena njenengan saya berikan kepercayaan. Karena dari ratusan orang yang sudah dilakukan asesmen, hanya njenengan yang lulus," kata dia.
Eri berpesan kepada mereka yang dilantik agar melepaskan ego sebagai seorang pejabat. Ia ingin agar para pejabat itu menanamkan bahwa mereka adalah seorang pelayan masyarakat. Sebab, gaji yang mereka dapatkan berasal dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.