REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pentagon mengumumkan bunuh diri pasukan AS meningkat 15 persen pada tahun 2020 dari tahun 2019. Surat kabar USA TODAY adalah media pertama melaporkan angka bunuh diri dengan sumber Kongres dan Departemen Pertahanan, yang menunjukkan 580 tentara bunuh diri dibandingkan 504 pada 2019.
Mereka termasuk 384 komponen aktif, 77 cadangan, dan 119 pasukan Garda Nasional, kata Laporan Bunuh Diri Tahunan 2020. Sebagian besar tentara yang melakukan bunuh diri adalah tamtama muda, kata seorang pembantu kongres kepada USA TODAY.
Sementara itu, pada 2018, sebanyak 543 tentara tewas karena bunuh diri. Lonjakan telah dilaporkan dalam kasus bunuh diri di kalangan tentara di Alaska, dengan enam dugaan bunuh diri di hampir setengah tahun ini.
Menurut USA TODAY, Angkatan Darat menghabiskan lebih dari USD200 juta dalam beberapa tahun terakhir untuk mencegah bunuh diri di pangkalan di Alaska.
Karin Orvis, Direktur Kantor Pencegahan Bunuh Diri Pertahanan, mengatakan dalam laporannya bunuh diri tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di AS dan militer.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin menyebut temuan itu "mengganggu”. "Tingkat bunuh diri di antara anggota layanan kami dan keluarga militer masih terlalu tinggi, dan trennya tidak menuju ke arah yang baik," kata Austin dalam sebuah pernyataan.