Produk UMKM Sleman Dipasarkan di Toko Berjejaring

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Petugas melayani pembeli di sebuah toko ritel (ilustrasi).
Petugas melayani pembeli di sebuah toko ritel (ilustrasi). | Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, meluncurkan pemasaran produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui toko berjejaring. Peresmian dilakukan langsung Bupati Sleman, Kustini Purnomo, yang dipusatkan di Indomaret Jalan Magelang KM 8.

Kustini turut meninjau produk-produk UMKM yang tersedia di toko berjejaring tersebut. Ia menilai, keberadaan produk UMKM Sleman di toko modern membuka peluang pengenalan dan pemasaran produk bagi masyarakat secara lebih luas.

Ia berpendapat, itu menjadi kesempatan yang baik bagi pelaku UMKM Sleman dalam mengembangkan dan memperluas pemasaran produk UMKM Sleman. Dengan produk-produk UMKM yang dipasarkan ini akan turut menambah variasi produk yang ditawarkan.

"Tidak hanya menyediakan produk-produk umumnya, namun juga memiliki keunikan dengan tersedianya produk-produk UMKM khas Sleman," kata Kustini, Jumat (1/10).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih menuturkan, pemasaran UMKM merupakan tindak lanjut Perda yang jadi Perbup. Khususnya, kewajiban toko berjejaring yang berdiri di Sleman.

Apalagi, dalam Perda Nomor 14 Tahun 2019 sudah disebutkan jelas kalau toko-toko modern memang harus mengakomodir produk UMKM. Optimalisasi toko modern yang jumlahnya banyak di Sleman dirasa bisa memperluas pemasaran produk UMKM Sleman.

Terdapat dua kewajiban yang berlaku bagi toko berjejaring yang ada di wilayah Sleman. Mengutamakan menyerap tenaga kerja lokal di wilayah Sleman dan lakukan pembinaan, pendampingan maupun pemasaran dengan pelaku usaha kecil di Sleman.

Meski begitu, produk-produk UMKM yang dimasukkan dalam toko modern harus sesuai standar. Pemkab Sleman akan tetap mengawasi sebagai usaha kendali kualitas demi peningkatan mutu produk, sehingga mampu berkelanjutan dan bersaing di pasaran.

Selain itu, Pemkab Sleman meminta seluruh panewu di 17 kapanewon Sleman untuk mulai mendata toko-toko modern yang ada di wilayah masing-masing. Sekaligus, mengecek apakah modern itu sudah mengakomodir produk-produk UMKM dari Sleman.

"Saat ini, 300 tenaga kerja telah mendapat kesempatan bekerja di Indomaret yang ada di wilayah Sleman. Selain itu, juga telah dilakukan kurasi oleh Disperindag dan Indomaret untuk pemasaran produk UMKM yang ada di Sleman," ujar Mae.

Direktur Branch Manager Indomaret Yogyakarta, Suharsan menjelaskan, kerja sama yang dilakukan mereka dengan UMKM yang berada di wilayah Sleman sebagai bentuk dukungan. Ia berharap, dengan dukungan itu UMKM bisa bertahan selama pandemi.

Suharsan menekankan, mereka membuka seluas-luasnya akses untuk pelaku UMKM agar bisa bergabung memasarkan produknya tentu dengan memenuhi persyaratan yang ada. Saat ini, ia mengungkapkan, sudah ada 147 produk UMKM yang mulai dipasarkan.

"Dipasarkan di 132 gerai Indomaret yang tersebar di Sleman barat dan timur," kata Suharsan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Bea Cukai Bahas Peningkatan Ekspor di Semarang dan Magelang

Penggunaan QRIS di Daerah Melonjak

IKEA Jakarta Garden City Hadirkan 16 UMKM di Teras Indonesia

QRIS jadi Sarana UMKM Masuk ke Ekosistem Digital

Fiesta Singkong 2021 Digelar, Saatnya Singkong Naik Kelas

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark