REOUBLIKA.CO.ID, BOGOTA - Korban tewas akibat kerusuhan penjara di Ekuador naik menjadi 118 pada Kamis dengan lebih dari 80 orang terluka, kata para pejabat.
Dua mayat lagi ditemukan tewas setelah pihak berwenang dapat mengendalikan kerusuhan di penjara Litoral tempat konflik besar terjadi, lapor media Ekuador. Tentara dan tim polisi menggeledah semua bangsal di penjara untuk mencari benda tajam, senjata, dan alat peledak rakitan.
Lembaga kedokteran forensik negara itu mengatakan hanya 24 mayat dari 118 tahanan tewas yang dapat diidentifikasi. Sementara itu, para pejabat mengatakan bahwa langkah-langkah keamanan ditingkatkan di semua penjara di Ekuador.
Pemeriksaan ketat sedang dilakukan di penjara-penjara di mana potensi kerusuhan dan konflik dapat terjadi. Sementara itu, Presiden Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat di sistem penjara negara itu.
Media lokal melaporkan kerusuhan bermula dari kericuhan antara anggota geng "Los Lobos" dan "Tiguerones".
Juli lalu, presiden Ekuador mengumumkan keadaan darurat di penjara-penjara setelah kerusuhan antar geng menyebabkan 22 narapidana tewas dan puluhan lainnya terluka. Sekitar 38.000 tahanan saat ini menjalani hukuman di 60 lembaga pemasyarakatan di Ekuador yang hanya menampung 29.000 tahanan.
Kondisi ini kerap memicu kerusuhan di penjara. Pada 24 Februari, setidaknya 80 tahanan tewas dalam kerusuhan yang terjadi secara bersamaan di fasilitas tahanan di tiga kota.