REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA - Australia akan membuka kembali perbatasan internasionalnya setelah hampir dua tahun ditutup karena pandemi. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan larangan bagi warga Australia bepergian ke luar negeri akan dicabut mulai bulan depan.
Dia mengatakan pembukaan kembali perbatasan internasional diperuntukan bagi warga negara dan penduduk tetap. Ini akan dikaitkan dengan penetapan karantina rumah di delapan negara bagian dan teritori Australia.
Tahap pertama dari rencana tersebut akan fokus pada warga negara dan penduduk tetap yang diizinkan meninggalkan Australia. Sementara perubahan lebih lanjut diharapkan untuk mengizinkan pelancong asing memasuki negara itu.
"Sudah waktunya untuk mengembalikan nyawa warga Australia. Kami telah menyelamatkan nyawa," kata Morrison dalam konferensi media yang disiarkan televisi.
"Kami telah menyelamatkan mata pencaharian, tetapi kami harus bekerja sama untuk memastikan warga Australia dapat memperoleh kembali kehidupan yang pernah mereka miliki di negara ini," ujarnya menambahkan.
Morrison menutup perbatasan internasional pada Maret 2020. Sejak itu, hanya sejumlah kecil warga yang diberikan izin untuk meninggalkan negara itu semisal untuk alasan bisnis maupun alasan kemanusiaan yang penting.
Warga negara dan penduduk tetap telah diizinkan untuk kembali dari luar negeri. Namun mereka harus tunduk pada batasan kuota dan masa karantina wajib selama 14 hari di hotel dengan biaya sendiri. Ada juga beberapa pengecualian profil tinggi yang diberikan untuk masuk untuk tujuan bisnis, termasuk aktor Hollywood untuk film dan acara TV.
Morrison mengatakan dia mengharapkan sistem karantina rumah pertama akan aktif dan berjalan pada November, tetapi jadwal akan ditetapkan oleh masing-masing negara bagian dan teritori. Dia sebelumnya mengatakan ingin semua perbatasan negara bagian dan internasional dibuka kembali.
Ini dilakukan ketika tingkat vaksinasi nasional untuk orang berusia di atas 16 tahun mencapai 80 persen pada akhir bulan depan. Kendati begitu, virus varian Delta telah mengunci kota-kota besar seperti Sydney, Melbourne, dan Canberra selama beberapa pekan. Beberapa yang memimpin bagian negara yang bebas virus telah mengindikasikan mereka akan menentang rencana federal.
Di bawah rencana yang diumumkan pada Jumat, warga Australia yang divaksinasi penuh akan dapat bepergian ke luar negeri dan menyelesaikan karantina tujuh hari di rumah sekembalinya mereka. Orang yang tidak divaksinasi akan diminta untuk melakukan karantina selama 14 hari di hotel ketika mereka kembali.
Sebagai tanggapan, Qantas Airways mengajukan rencana dimulainya kembali penerbangan internasional lebih dari sebulan hingga 14 November. Maskapai ini akan mengoperasikan tiga penerbangan pulang-pergi pekanan dari Sydney ke London dan Los Angeles dan akan menambah lebih banyak berdasarkan permintaan.
Morrison menerangkan pemerintahnya tengah mengupayakan perjalanan bebas karantina dengan negara-negara seperti Selandia Baru. Sebuah sumber pemerintah Australia mengatakan rencana sedang dibahas untuk mengizinkan pengunjung asing memasuki negara itu, tetapi belum memungkinkan untuk menyatakan jadwalnya.