REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak meragukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Hal itu disampaikan bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila pada Jumat (1/10).
"Tentunya dasar negara kita Pancasila jangan diragukan lagi. Kita pertahankan bahwasanya ini adalah dasar negara yang merupakan pondasi berkehidupan kita semuanya," kata Yudo kepada wartawan di Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat.
Menurut dia, semua warga negara Indonesia pun telah mengetahui bahwa nilai-nilai Pancasila perlu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyebut, seluruh masyarakat juga sudah paham bagaimana mengamalkan Pancasila.
"Sehingga pesan saya, tidak perlu diragukan lagi tentang dasar negara Pancasila ini," kata dia.
Selain itu, Yudo menuturkan, pihaknya rutin melakukan pembinaan mengenai ideologi Pancasila terhadap seluruh prajurit TNI AL. Tujuannya, membentengi dan mengantisipasi para prajurit dari isu maupun paham komunis.
Ia menjelaskan, TNI AL memiliki Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi (Disbintal) yang setiap saat akan memberikan ceramah tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia menuturkan, pemahaman itu pun telah diberikan kepada para prajurit sejak pertama kali memasuki Angkatan Laut.
"Bahkan tesnya saja ada tes mental ideologi. Dari awal ini sudah disaring sebenarnya, layak atau tidak untuk mereka jadi benteng negara ini. Kalau menjadi benteng negara ini mental ideologinya tidak kuat, ya akan justru putus di jalan pastinya, ataupun dia tidak akan kuat untuk menjadi militer seperti ini," jelas Yudo.
Lebih lanjut Mantan Pangkogabwilhan I ini menyampaikan, pelaksanaan pembinaan mengenai ideologi Pancasila bagi prajurit TNI AL pun mengikuti perkembangan zaman serta kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi, seperti media sosial. Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan jajarannya disebut jam komandan.
"Istilahnya kalau di kita ini Jam Komandan. Setiap saat komandan-komandan memiliki tanggung jawab untuk membina para pasukannya. Kita terapkan jam komandan," kata dia.
Yudo menjelaskan, jam komandan tersebut dilakukan setiap sekali dalam pekan. Seluruh komandan harus mengambil waktu untuk memberikan pengarahan kepada masing-masing anggotanya mengenai berbagai macam informasi, seperti pembinaan mental ideologi, hingga bagaimana kehidupan berkeluarga.
"Sehingga dari situ, dari semua komandan-komandan yang kecil tadi sampai komandan yang besar ini untuk melaksanakan semua, ada jam komandan," tutur dia.
"Jadi dengan pembinaan-pembinaan seperti itu supaya mereka (prajurit TNI AL) memiliki mental ideologi yang tangguh dalam menjaga kedaulatan negara ini," kata dia.