Jumat 01 Oct 2021 20:47 WIB

BRIN Pastikan Lima Fungsi KRB Berfungsi Seimbang

Konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan di KRB tetap berfungsi.

Sejumlah warga berkumpul dan makan bersama saat tradisi cucurak di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah warga berkumpul dan makan bersama saat tradisi cucurak di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan lima fungsi Kebun Raya Bogor (KRB) yakni konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan, tetap berfungsi secara seimbang dan proporsional. "Kelima fungsi itu dipastikan berjalan secara seimbang, proporsional, dan berjalan bersamaan. Jadi tidak benar fungsi wisata akan mengalahkan fungsi konservasi," kata Pelaksana tugas Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN Hendrian di Kebun Raya Bogor dalam keterangan di Jakarta, Jumat (1/10).

Pernyataan itu sekaligus menjawab kekhawatiran publik kepada pihak pengelola KRB terkait pengembangan atau inovasi wisata malam GLOW dengan lampu sorot di kebun raya dapat mengganggu ekosistem, konservasi, dan kepentingan riset. Hendrian menuturkan BRIN menjamin tidak ada satu fungsi kebun raya itu mengalahkan fungsi lainnya. BRIN juga terus melakukan optimalisasi infrastruktur yang ada di kebun raya agar kegiatan riset dan konservasi serta fungsi yang lain dapat berjalan lebih optimal.

Baca Juga

Ia mengatakan pengelolaan kebun raya dilakukan oleh tiga pihak, yakni Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya untuk mengelola riset dan periset, Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Laboratorium dan Kawasan Sains dan Teknologi untuk mengelola laboratorium riset, dan Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Koleksi dan untuk melakukan pemeliharaan koleksi. Senada dengan Hendrian, Pelaksana tugas Deputi bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN Yan Rianto menuturkan hingga saat ini tidak ada bangunan tambahan di area GLOW.

Yan mengatakan inovasi GLOW yang ada di KRB bukan satu-satunya di dunia. Melainkan banyak negara yang telah memiliki inovasi serupa, seperti di Desert Botanical Garden (Phoenix, Arizona), dan Singapore Botanic Gardens (Singapura). Inovasi serupa juga sudah diimplementasikan di Fairchild Tropical Botanic Garden (Miami, Amerika Serikat), Atlanta Botanical Garden (Atlanta), dan Botanical Garden Berlin (Jerman).

"GLOW sebagai program eduwisata yang inovatif ini terinspirasi dari berbagai kebun raya di luar negeri yang telah membuka wisata malam lebih dulu. Beberapa negara sudah lebih dulu memiliki program wisata malam di kebun rayanya," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement