Jumat 01 Oct 2021 20:55 WIB

Latihan Militer Iran, Sinyal Peringatan untuk Azerbaijan

Iran secara terbuka mengaku prihatin soal hubungan militer Azerbaijan dengan Israel.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Wilayah Azerbaijan berbatasan dengan Iran
Wilayah Azerbaijan berbatasan dengan Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menggelar latihan militer di dekat perbatasan dengan Azerbaijan di tengah ketegangan hubungannya dengan Israel. Latihan militer ini juga dilakukan tak lama setelah Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengingatkan truk Iran yang masuk ke negaranya secara ilegal. Iran telah membantah tudingan Aliyev tersebut.

Dalam siaran Jumat (1/10), televisi Iran melaporkan tank, helikopter, artileri dan tentara dikerahkan di daerah di barat laut Iran. Tentara juga mengatakan, tengah menguji drone jarak jauh yang diproduksi secara lokal. Menurut mereka, ini prestasi lain negara Iran untuk pertama kalinya.

Baca Juga

Bulan lalu, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengerahkan peralatan dan pasukan di dekat daerah perbatasan. Saat itu Azerbaijan, Turki dan Pakistan melakukan latihan militer di Baku.

Iran secara terbuka mengaku prihatin tentang hubungan dekat militer Azerbaijan dengan Israel. Seperti dituduhkan, Israel menyediakan pesawat tak berawak berteknologi tinggi dan peralatan lainnya kepada tentara Azeri yang diperkirakan telah membantu memberi keseimbangan yang menguntungkan selama 44 hari perang dengan pasukan Armenia tahun lalu.

Menyambut utusan baru Azerbaijan ke Teheran pada Kamis (30/9), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengingatkan, Iran tak menoleransi kehadiran dan kegiatan rezim Zionis terhadap keamanan nasionalnya. Iran juga akan melakukan apa pun yang diperlukan dalam hal ini.

Selama latihan militer Jumat, Komandan pasukan darat tentara Iran, Kioumars Heydari mengatakan, Iran prihatin dengan kehadiran para milisi yang dibawa Azerbaijan selama pertempuran tahun lalu atas wilayah yang disengketakan Nagorno-Karabakh.

"Republik Islam Iran tidak pernah memulai invasi apapun. Tetapi ketika ada perang antara Armenia dan Azerbaijan, sejumlah besar teroris ISIS dipanggil ke daerah itu," katanya, merujuk pada kelompok bersenjata yang juga dikenal sebagai ISIL.

"Kami benar-benar tidak yakin mereka telah meninggalkan daerah itu. Tapi mereka harus meninggalkan daerah itu," ujarnya seperti dikutip laman Aljazirah, Jumat.

Awal pekan ini, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev terkejut dengan rencana latihan militer tersebut. "Setiap negara dapat melakukan latihan militer apa pun di wilayahnya sendiri. Itu hak kedaulatan mereka. Tapi kenapa sekarang, dan kenapa di perbatasan kita?" katanya.

Hal ini menunjukkan, latihan Iran akan menjadi pertama kalinya sejak jatuhnya Uni Soviet bahwa. Teheran unjuk kekuatan sedemikian dekat dengan perbatasan Azerbaijan.

Ketegangan antara kedua tetangga juga meningkat setelah Azerbaijan memberlakukan "pajak jalan" pada truk-truk Iran yang bergerak melalui wilayah Karabakh, dan menahan dua pengemudi truk Iran bulan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement