REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Manajemen Pertamina Bina Medika atau Pertamedika IHC, anak perusahaan PT Pertamina persero yang bergerak di bidang kesehatan menargetkan operasional Rumah Sakit Khusus Otak dan Jantung (RSKOJ) Royal Biringkanaya segera beroperasi tahun 2022.
"Kami menargetkan rumah sakit khusus otak dan jantung ini bisa segara beroperasi pada awal tahun depan paling lambat Februari tahun 2022," ujar Direktur Utama Pertamedika IHC Dr dr Fathema Djan Rachmat, saat Topping Off RSKOJ di jalan Pajjaiang, Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Untuk progres pembangunan rumah sakit khusus tersebut sebut dia, sudah di atas 70 persen dengan investasi sekitar Rp 200 miliar lebih. Dengan hadirnya RSKOJ ini, akan menjadi Rumah Sakit Otak kedua di Indonesia yang bisa dimanfaatkan tidak hanya masyarakat Sulsel tapi masyarakat di wilayah kawasan Indonesia Timur.
RSKOJ Royal Biringkanaya ini, kata dia, memiliki beragam fasilitas terpadu dengan kapasitas yang memadai seperti fasilitas Instalasi Gawat Darurat, fasilitas Isolasi, Cathlab Neuro, Jantung dan Hemodialisa, fasilitas rawat inap, ICU, NICU dan Kamar Operasi dengan kapasitas keseluruhan sebanyak 107 tempat tidur ditunjang fasilitas lainnya. Lokasi proyek pembangunan RSKOJ tersebut terletak di Jalan Pajjaiang, Sudiang, Kecamatan Biringkanaya seluas 5.705 meter persegi dengan luas bangunan 11.389 meter persegi.
Untuk bangunan utama sebanyak lima lantai dan satu bangunan pendukung. "Jadi masyarakat yang berada di wilayah Indonesia Timur, tidak perlu lagi ke Jakarta untuk berobat, cukup disini saja, pelayanan juga yang sama dengan yang ada di Jakarta," papar Fathema.
Untuk langkah selanjutnya, manajemen RSKOJ terus membangun kerja sama kemitraan dengan pihak terkait lainnya, termasuk BPJS Kesehatan agar memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan hak pelayanan kesehatan. "Selain pihak asuransi swasta, kami berharap bisa segera bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, agar masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan secara optimal," harapnya.
Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Susyanto, pada kesempatan itu memberikan apresiasi atas terbangunnya rumah sakit tersebut. Karena, kata dia, butuh proses panjang serta berbagai dinamika untuk menempatkan rumah sakit ini di Makassar bahkan sudah pernah direncanakan, termasuk penentuan lokasinya, sesuai nama lokasi Biringkanaya, arti bahasa Indonesianya adalah, keputusan akhir.
"Hari ini, Jumat berkah, bertepatan Hari Kesakitan Pancasila dilaksanakan Topping. Bahkan kita beberapa kali rapat dan banyak dinamika soal rumah sakit ini, hingga akhirnya disetujui pak menteri yang dikerjakan PT Nindya Karya (persero) untuk proyek pengerjaannya dengan sistem jual beli putus," papar dia.
Susyanto menjelaskan, Menteri BUMN Erick Tohir telah banyak melakukan perubahan di tubuh kementerian, termasuk pada bidang kesehatan. Tercatat ada 75 Rumah Sakit dikelola Pertamedika IHS yang menjadi holding BUMN khusus bidang kesehatan. Topping off tersebut dihadiri manajemen PT Nindya Karya (Persero), Direktur Pemasaran dan Pengembangan Moeharmein Zein Chaniago dan Direktur Keuangan dan SDM Sri Haryanto.
Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat, Direktur Operasional, Mira Dyah Wahyuni serta Sekretaris Menteri BUMN Susyanto dan perwakilan dan Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, dan jajaran muspida dan muspika setempat.