REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait untuk mewujudkan pengembangan dan pembangunan hilirisasi industri potensial di wilayah kabupaten dan kota.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat dihubungi dari Palangka Raya, Jumat (1/10), mengatakan sumber daya yang dimiliki sangat berlimpah, namun selama ini ia melihat sumber daya yang ada, hanya menguntungkan beberapa pihak perusahaan saja dan sedikit yang berkontribusi terhadap masyarakat maupun pembangunan daerah.
"Ini termasuk 'low value pricing', karena masih bahan mentah. Untuk itu, saya minta industri pengolahan bisa dibangun segera. Agar pengelolaannya dapat dilakukan di Kalteng, sehingga secara nilai dan manfaat lebih baik dibandingkan hanya 'raw material' saja," tegasnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, pembangunan hilirisasi industri di sejumlah wilayah di Kalteng diyakini akan berdampak positif kepada masyarakat. Melalui perusahaan-perusahaan industri yang dimaksud, akan menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal dan penyediaan lapangan kerja baru."Hal tersebut tentunya akan mendongkrak perekonomian dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta berkontribusi terhadap peningkatan kualitas perekonomian nasional," ungkapnya.
Sugianto mengharapkan, agar pemerintah pusat melalui kementerian terkait dapat membangun atau memanfaatkan perusahaan-perusahaan industri lokal untuk mengolah dan mengelola sumber daya alam yang dimiliki Kalteng secara maksimal. Adapun sebelumnya Sugianto menjelaskan, salah satu industri yang pengembangannya ingin pihaknya maksimalkan yakni sektor kayu.
Lebih lanjut juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya para generasi muda dapat membantu pemerintah dalam mengembangkan sektor-sektor industri yang ada. Bergerak aktif berkreasi dan berinovasi memanfaatkan ragam peluang yang tersedia."Dalam mewujudkan Kalteng yang bermartabat, elok, religius, kuat, amanah dan harmonis (Berkah) diperlukan peran aktif seluruh komponen dan sinergi yang baik dari masyarakat," tegas orang nomor satu di Provinsi Kalimantan Tengah tersebut.
Ia menginginkan agar industri lokal di provinsi dapat lebih berperan aktif dalam pengelolaan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki. Karenanya pemprov juga terus meingkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten melalui penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan, serta sertifikasi bagi industri lokal.