REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN--Menteri Sosial Tri Rismaharini, hari ini, Sabtu (2/10) menyerahkan bantuan senilai Rp 105 juta untuk tujuh orang korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Bencana longsor di Padang Pariaman terjadi pada Kamis (30/9) kemarin.
Bencana tersebut menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka. Bantuan untuk tujuh orang meninggal dunia tersebut diserahkan kepada ahli waris Kesayangan Nduru. Kebetulan tujuh orang korban meninggal dunia akibat longsor tersebut berasal dari keluarga besar keturunan Nias.
Selain untuk tujuh orang tersebut, Risma juga menyerahkan bantuan untuk pengobatan korban longsor yang luka masing-masing sebanyak Rp 5 juta rupiah. "Data rumah yang terkena longsor untuk menerima bantuan rehab rumah," kata Risma.
Selain di Nagari Pasia Laweh, Risma juga berkunjung ke Kecamatan Ulakan Tapakis. Di sana, mantan wali kota Surabaya itu melihat lokasi sekaligus korban bencana banjir dan bencana angin kencang. Disini, Risma menyerahkan santunan untuk korban meninggal dan bantuan sembako dan makanan anak untuk 209 keluarga yang terdampak bencana.
“Kedatangan kami dan rombongan selain memberikan bantuan dan ingin melihat secara langsung solusi dan hal-hal apa yang dapat diberikan terhadap peristiwa bencana yang terjadi baik kepada korban dan masyarakatnya juga hal-hal apa yang mesti dibenahi hingga ini tidak terjadi lagi nantinya,” ucap Risma.
Mensos juga menghimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk menjaga kebersihan lokasi makam Syekh Burhanuddin di Ulakan Tapakis. Menurut dia, menjaga peninggalan ulama besar merupakan perbuatan amalan dan keberkahan.
“Kita berharap masyarakat dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat makam ini agar terlihat lebih baik dan membawa keberkahan. Selain lokasi ini sebagai wisata ziarah tentunya juga dibarengi dengan niat kebaikan salah satunya dengan menjaga kebersihan lokasi makam Syekh Burhanuddin ini,” kata Risma.