REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Penulis-sutradara serial hit Netflix Squid Game Hwang Dong-hyuk tidak pernah menduga mendapat popularitas global untuk proyek arahannya itu. "Ini kejutan. Sungguh luar biasa bahwa semua kegilaan ini terjadi dalam waktu seminggu," kata Hwang dilansir Yonhap News, Rabu (29/9).
Sebagai pencipta, Hwang sangat senang karya telah menarik hati orang-orang di seluruh dunia. Film thriller sembilan episode tentang permainan bertahan hidup dan mati, di antara orang-orang yang putus asa, baru-baru ini menghasilkan respons besar dari pemirsa Korea dan luar negeri.
Squid Game juga menjadi serial TV Korea pertama yang menduduki puncak bagan untuk serial TV Netflix yang paling banyak ditonton di Amerika Serikat, hasil pelacakan perusahaan analitik streaming FlixPatrol. Apa yang menjadi kunci sukses serial itu? Hwang mengatakan “kesederhanaan” dari serial itu yang membenamkan pemirsa kepada tontonan itu. Pun alur ceritanya sangat menyindir masyarakat yang sangat kompetitif, di mana semakin banyak orang didorong ke kondisi tanpa harapan untuk membuat perubahan haluan.
"Saya juga berpikir orang-orang tertarik dengan ironi bahwa orang dewasa yang putus asa mempertaruhkan hidup mereka untuk memenangkan permainan anak-anak. Permainannya sederhana dan mudah, sehingga pemirsa dapat lebih fokus pada setiap karakter daripada aturan permainan yang rumit,” ujar Hwang.
Squid Game menampilkan kompetisi misterius, di mana ratusan orang yang terlilit hutang mati-matian memainkan permainan anak-anak dengan mempertaruhkan nyawa mereka, dengan harapan memenangkan total hadiah uang sebesar 45,6 miliar won (sekitar Rp 551 miliar). Serial itu mengikuti kisah Ki-hoon (Lee Jung-jae), yang terpuruk setelah PHK, perceraian, dan kecanduan judi.
Dia dan 455 peserta lainnya memainkan permainan tradisional anak-anak Korea di sebuah kompleks tertutup yang dibangun di sebuah pulau tak berpenghuni. Gimnya mudah dan sederhana.