REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyatakan keprihatinannya tentang pengusiran keluarga Palestina dari Sheikh Jarrah dan meningkatnya ketegangan di Masjid Al-Aqsa. Blinken khawatir hal tersebut dapat menyebabkan perang baru.
Blinken mengatakan, satu-satunya cara untuk mencegah perang baru antara Israel dan Palestina adalah memulangkan tawanan tentara Israel di Gaza. Blinken menambahkan, AS akan membantu proses tersebut.
"Ini adalah satu-satunya cara untuk mencegah perang baru," ujar Blinken, dilansir Middle East Monitor, Ahad (3/10).
Blinken menegaskan, konflik Israel-Palestina masih berlangsung dan perlu ditangani. Blinken mengatakan, peningkatan eskalasi yang terus berlanjut akan menjadi kendala bagi proses perdamaian Israel dan Palestina.
"Pemerintahan (Presiden AS Joe) Biden tidak berpikir situasi saat ini siap untuk membuat kemajuan besar dalam proses perdamaian, karena krisis politik di Israel dan ketidakstabilan internal PA (Otoritas Palestina)," ujar Blinken.
Blinken menekankan, masalah yang paling mendesak adalah mempertahankan gencatan senjata di Gaza, serta meredakan ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem. Blinken mengatakan, dia mendapatkan informasi bahwa pejabat Israel ingin mempertahankan gencatan senjata. Selain itu, Presiden Mesir dan Hamas juga tertarik untuk mempertahakan gencatan senjata.
"Ini sangat penting. Tindakan yang disengaja dan tidak disengaja yang dapat memicu ketegangan baru harus dihindari," kata Blinken.
Blinken telah berbicara dengan Arab Saudi dan Qatar. Blinken meminta mereka untuk memobilisasi rekonstruksi Gaza. Blinken menegaskan, rekonstruksi Gaza harus dilakukan bersama antara PBB, PA dan Mesir.