REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sara Duterte-Carpio, akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tahun depan bersama ajudan lama ayahnya sebagai wakil presiden Christopher "Bong" Go. Pasangan itu pun telah dikonfirmasi langsung oleh Duterte dalam wawancara dengan ABS-CBN News yang disiarkan Sabtu (2/10) malam.
ABS-CBN mendasarkan laporannya pada wawancara yang dilakukan Duterte dengan seorang jurnalis siaran tepat setelah Duterte mengumumkan pensiun dari politik. Dia ditanya "Jadi sudah jelas, Sara-Go?", "Ini Sara-Go," kata Duterte sebagai tanggapan.
ABS-CBN mengatakan telah memperoleh izin dari jurnalis siaran untuk menggunakan video yang menunjukkan Duterte di luar sebuah hotel di Manila tempat pendaftaran kandidat berlangsung dan transkrip juga diberikan. Dalam klip yang sama, Duterte ditanya kapan putrinya akan mengajukan pencalonannya sebagai presiden. "Saya benar-benar tidak tahu. Saya tidak tahu sama sekali," katanya.
Ditanya apakah Duterte telah memberikan izin kepada putrinya untuk mencalonkan diri sebagai presiden, dia mengaku mereka tidak berbicara tentang politik. "Ah, tidak, sebenarnya kami tidak berbicara tentang politik, sejak kami tidak pernah berbicara tentang politik. Saya akan mengatakan bahwa itu untuk yang lebih baik," kata Duterte.
Ketika diminta untuk mengkonfirmasi pernyataan presiden, juru bicara Sara, Christina Garcia Frasco, tidak menyatakan secara langsung tentang pencalonan itu. "Sejauh pengetahuan saya juga apa yang dilaporkan dalam berita lokal. Kami tidak memiliki komentar yang sama," ujarnya
Pria berusia 76 tahun ini memutuskan pensiun dari politik pada Sabtu. Langkah tersebut mengejutkan dan membuka jalan untuk pemilihan presiden dengan calon putrinya. Sara saat ini adalah Wali Kota Davao, kota terbesar ketiga di Filipina, Ia mengajukan diri untuk jabatan yang sama pada Sabtu. Dia sebelumnya mengatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai pejabat nasional tahun depan.
Pengajuan pemilihan kembali walikota Duterte-Carpio, tidak banyak meredakan spekulasi bahwa dia mengincar kursi kepresidenan. Analis politik skeptis, mencatat bahwa perubahan menit terakhir masih mungkin terjadi, seperti pada 2015 ketika Duterte memasuki pemilihan presiden pada jam-jam terakhir dan menang dengan selisih besar.
Kandidat memiliki waktu hingga 8 Oktober untuk mendaftar sebagai pasangan calon presiden dan wakilnya. Namun, penarikan dan penggantian diperbolehkan hingga 15 November, dilansir dari Reuters.