Senin 04 Oct 2021 05:30 WIB

Apakah Mualaf Wajib Ganti Nama? 

Kutty mengingatkan agar mualaf menggunakan nama yang memiliki arti baik.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Apakah Mualaf Wajib Ganti Nama? 
Foto: Onislam.net
Apakah Mualaf Wajib Ganti Nama? 

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Dosen senior dan ulama Islam di Institut Islam Toronto, Kanada Ahmad Kutty menanggapi sebagian mualaf yang mempertanyakan apakah penggantian nama merupakan suatu kewajiban ketika memeluk Islam. Menurutnya, seseorang tak perlu mengganti nama saat memutuskan masuk Islam bila namanya tak mengandung unsur negatif.

"Tidaklah mutlak perlu bagi Anda mengubah nama jika masuk Islam selama nama Anda tidak memiliki noda syirik atau selama itu tidak mengandung hal yang menjijikan Islam," kata Kutty dilansir di About Islam.

Baca Juga

Kutty mengatakan nama yang mengandung atau menyiratkan syirik (menyekutukan Allah), seperti halnya nama-nama hamba Yesus, hamba Ka'bah, dan sebagainya harus diubah. Abu Bakar, khalifah pertama Islam, dan sahabat terdekat Nabi, sebelum masuk Islam disebut Abd al-Kabah (hamba Kabah). Lalu, ia mengubah namanya menjadi Abdullah (hamba Allah). 

Selain itu, Kutty menjelaskan nama yang mengandung hal buruk seperti yang bermakna api, perang, pahit, sulit dihadapi, raja di atas segala raja, dan sebagainya harus diubah. Kutty juga tidak menyarankan nama yang menyiratkan kemakmuran, kesuksesan, keuntungan, dan sebagainya. Sebab untuk pembawa nama-nama ini mungkin akan diejek karena tidak sesuai dengan nama mereka. 

"Nabi menyukai nama-nama seperti damai, lembut, ramah, mulia, pembawa kabar baik, adil, murni, dan sebagainya," ujar Kutty.

Kutty mengingatkan agar mualaf menggunakan nama yang memiliki arti baik atau inspirasional. Oleh karena itu, dia menyukai nama-nama yang menunjukkan pengabdian kepada Allah (seperti halnya dengan nama-nama Abdullah atau Abd al-Rahman (hamba Yang Maha Pemurah).

"Setelah pertimbangan di atas diperhitungkan, tidak ada salahnya mempertahankan nama lama Anda karena tidak wajib mengubah nama Anda untuk menjadi seorang Muslim. Kesimpulannya, dalam konteks Barat, nama-nama seperti malaikat iblis, serigala, dan sebagainya dianggap tidak islami," ucap Kutty. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement