REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto mengatakan, Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2021 telah berakhir dan ditutup pada Sabtu (2/10) sore. Budi mengungkapkan, kegiatan yang digelar secara hybrid sejak 27 September 2021 tersebut disambut positif masyarakat, terutama pada sisi peranan aktivitas.
Budi mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pengunjung pada gelaran FESyar tahun ini. "Total pengunjung FESyar tahun ini sekitar 149.230 pengunjung, meningkat 98.14 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 75.315 pengunjung," kata Budi di Surabaya, Ahad (3/10).
Budi menjelaskan, dari 149.230 orang pengunjung tersebut, yang datang secara offline atau mengunjungi stand-stand pameran sebanyak 37 ribu orang. Sementara sisanya berkunjung melalui kanal online, yakni melalui media sosial yang disediakan.
Budi melanjutkan, peningkatan pengunjung tersebut turut mendorong peningkatan transaksi pada gelaran FESyar Regional Jawa 2021. Budi mengungkapkan, gelaran yang berlangsung selama enam hari ini mencatatkan transaksi sekitar Rp 845.330.970. Meningkat 12,71 persen dibandingkan transaksi di tahun sebelumnya.
"Penjualan tertinggi dicatatakan Jawa Timur, Jawa Barat, dan Tegal. Produk paling banyak ditransaksikan adalah fashion dan halal food," ujar Budi.
Tidak hanya itu, FESyar Regional Jawa 2021 Bisnis Maching menghasilkan komitmen pembiayaan mencapai sekitar Rp 6,9 triliun. Adapun fokus utamanya adalah para proyek UMKM, perbankan syariah, ziswaf, fintech syariah, e-commerce, dan lain sebagainya.
"Pencapaian yang terus meningkat itu tak lepas dari adanya sinergi dan kolaborasi dari stakeholders dalam mendukung terselenggaranya FESyar Regional Jawa 2021," kata Budi.