REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri dikabarkan melakukan pencarian dan berhasil mengamankan bahan peledak di bawah kaki Gunung Ciremai. Daerah tersebut masuk wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Majalengka.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Majalengka, Jaja Suharja Senjaya, mengatakan pihaknya mendampingi tim Densus 88 dan Polres Majalengka ke lokasi pada Jumat (1/10) kemarin.
Adapun titik lokasi ditemukannya bahan peledak itu berada pada ketinggian 1.450 meter di atas permukaan laut (MDPL). Yakni, masuk wilayah Blok Cipager, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.
Namun, Jaja enggan menjelaskan lebih detail mengenai aktivitas pencarian bahan peledak itu. Dia juga mengaku tidak berwenang untuk menyebutkan hasil temuan tersebut ''Polisi yang lebih berwenang,'’ ujar Jaja kepada Republika.co.id, Ahad (3/10).
Ketua RT setempat, Musa, juga membenarkan adanya penemuan bahan peledak itu oleh petugas. Dari informasi yang diterimanya, ada lima bahan peledak yang sempat diledakkan di lokasi temuan.
Bahkan, suara ledakan terdengar dan getarannya terasa hingga pemukiman warga. "Maklumlah di kampung. (Warga) jadi ketakutan. Tapi (selanjutnya) aman-aman saja,’’ kata Musa.
Kepala Dusun Malarhayu, Udi, mengatakan lokasi temuan bahan peledak itu terletak jauh di balik bukit di hutan belantara yang masuk wilayah Cipager, yang merupakan perbatasan Kabupaten Majalengka – Kabupaten Kuningan. Namun dia tidak mengetahui pasti jumlah temuan yang diperoleh petugas.
“Petugas yang turun dari lokasi kejadian itu membawa boks seperti kotak es. Katanya buat meredam. Direndam pakai es balok barangnya (bahan peledaknya), ada juga yang pakai karung,” kata Udi.