Senin 04 Oct 2021 02:49 WIB

Varian Delta Menyebar ke Luar Auckland di Selandia Baru

Perdana Menteri Selandia Baru kembali melakukan karantina wilayah.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Foto: Mark Mitchell/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Penyebaran Covid-19 varian delta di Selandia Baru telah menyebar ke luar kota terbesar, Auckland. Ini mendorong Perdana Menteri Jacinda Ardern memberlakukan karantina wilayah di beberapa wilayah lagi.

Pada Ahad (3/10), terdapat 32 kasus virus corona yang tercatat di Auckland. Kota tersebut telah berada dalam lockdown sejak pertengahan Agustus. Sementara itu, dua kasus ditemukan di daerah Waikato, yang berjarak sekitar 147 kilometer di selatan Auckland. 

Ardern mengatakan bahwa lockdown selama lima hari akan diberlakukan di sebagian dari kawasan itu. PM Ardern menambahkan bahwa pemerintah pada Senin (4/10) akan mengambil keputusan terkait apakah penguncian di Auckland akan berlanjut.

Dia pada pertengahan Agustus memberlakukan karantina yang tadinya dimaksudkan berlangsung singkat dan ketat di seluruh negeri untuk menghadang penyebaran di Auckland, yang jumlah kasusnya kini tercatat sebanyak 1.328. Namun, saat kota-kota lain di negara itu telah kembali ke kehidupan normal, kota di Pulau Utara itu tetap berada di bawah karantina.

"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menjaga agar penyebaran kasus tak keluar dari Auckland, dan mengatasi penyebaran itu dari sana," kata Ardern.

Selandia Baru merupakan salah satu dari segelintir negara yang berhasil menekan penyebaran Covid-19 hingga jumlah kasus mencapai nol tahun lalu, dan hingga Agustus bertahan tanpa kemunculan kasus virus tersebut. Namun, negara ini kesulitan dalam membasmi varian delta dan telah membuat strategi Ardern dipertanyakan.

Di tengah tekanan yang meningkat, Ardern mengatakan bahwa strategi yang dia jalankan sebetulnya tak pernah tak pernah menargetkan kasus mencapai angka nol, melainkan pada upaya melawan virus dengan agresif. Dia mengatakan bahwa lockdown ketat dapat diakhiri jika 90 persen dari populasi yang memenuhi syarat telah menerima vaksinasi. Sementara saat ini, target tersebut baru mencapai 46 persen.

Menteri Tanggap Covid-19 Chris Hipkins pada Minggumengatakan mulai 1 November vaksinasi penuh akan menjadi persyaratan bagi mereka yang tiba di Selandia Baru dan yang bukan merupakan penduduk negara tersebut, mulai 1 November. Adapun maskapai Air New Zealand mengatakan pada Ahad akan mewajibkan para penumpang penerbangan internasional untuk telah menerima vaksinasi Covid-19 lengkap.

"Kita memiliki pendekatan terhadap Covid dalam pandangan kita, dan di tangan kita," kata Ardern pada Ahad.

"Jadi saat kita semua melihat ke depan dan berpikir tentang musim panas, dan rencana-rencana yang kita buat, pastikan bahwa langkah pertama adalah vaksin. Inilah yang akan membuat semua rencana musim panas itu jadi memungkinkan."

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement