Sleman Minta Tambahan Vaksin untuk Mahasiswa Luar Daerah
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Vaksin Covid-19 (ilustrasi) | Foto: Pxhere
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, meminta tambahan 300 ribu dosis vaksin Covid-19 ke pemerintah pusat. Ia mengatakan, tambahan vaksin yang diminta ini akan diberikan ke mahasiswa dari luar daerah Sleman, jelang pembelajaran tatap muka.
Kustini mengingatkan, sejumlah mahasiswa luar daerah diperkirakan akan segera memasuki Sleman. Hal ini seiring dengan akan dimulainya uji coba pembelajaran tatap muka yang sudah direncanakan sejumlah perguruan tinggi pada Oktober ini.
"Kemarin melalui rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, kami melalui Bapak Gubernur meminta tambahan vaksin sekitar 300 ribuan dosis. Langkah ini sebagai persiapan kedatangan mahasiswa ke Sleman dalam waktu dekat," kata Kustini, Sabtu (2/10).
Ia menyebut, jumlah 300 ribu dosis vaksin yang diajukan hanya angka perkiraan, berdasarkan jumlah pelajar dan mahasiswa luar daerah yang mengenyam pendidikan di Sleman. Di Kabupaten Sleman sendiri terdapat lebih dari 40 perguruan tinggi.
Dengan berbagai kategori mulai dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Usaha penambahan dosis vaksin itu sekaligus untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok di lingkungan civitas akademika.
Maka itu, ia menekankan, Pemkab Sleman sangat hati-hati dalam membuka kuliah tatap muka. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sendiri, juga sudah menyampaikan minimal 80 persen sudah divaksin, yang tentu harus Sleman kejar.
Untuk mencapai target vaksinasi, Pemkab Sleman akan mempermudah persyaratan. Calon penerima vaksin tidak hanya menyasar Nomor Induk Kependudukan (NIK) Sleman dan penerima diperluas, termasuk untuk kalangan pelajar dan mahasiswa.
Pemkab Sleman juga bekerja sama dengan perguruan tinggi melakukan pendataan nama dan jumlah mahasiswa. Kemudian, data disaring bagi yang belum mendapat suntik vaksin Covid-19. Artinya, masing-masing kampus juga melakukan penyisiran.
"Didata berapa jumlah mahasiswa yang belum vaksin. Semoga rencana pada pertengahan atau akhir bulan ini bisa mulai tatap muka," ujar Kustini.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menuturkan, vaksinasi di Sleman untuk tahap pertama sudah mencapai 76 persen. Sedangkan, untuk tahap kedua 44 persen dan tahap ketiga untuk tenaga kesehatan dan pelayan umum mencapai 90 persen.
Danang mengingatkan, capaian target vaksinasi tersebut sangat berdampak kepada penurunan status PPKM, khususnya di Sleman. Meski capaian target Sleman terus naik sesuai target, penerapan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
"Harapannya, pada Oktober ini vaksinasi di Sleman bisa mencapai 80 persen," kata Danang.