REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Penerbangan komersial pertama maskapai nasional Mesir EgyptAir mendarat pada Ahad pagi di Bandara Ben Gurion Israel. Dengan demikian ada empat penerbangan komersial non-stop antara Kairo dan Tel Aviv.
Sebelumnya, satu-satunya penerbangan antara Israel dan Mesir dioperasikan oleh Air Sinai, anak perusahaan EgyptAir yang mengoperasikan penerbangan dengan pesawat tak bertanda tanpa bendera Mesir.
Penerbangan Air Sinai antara Tel Aviv dan Kairo telah beroperasi terus menerus sejak 1980-an untuk memenuhi persyaratan kesepakatan damai 1979 antara Israel dan Mesir. Namun, operasi pesawat tetap tidak terlalu terlihat di tengah permusuhan yang berkepanjangan antara negara-negara.
Penerbangan EgyptAir yang termasuk penerbangan Ahad, semuanya akan diterbangkan dengan pesawat bertanda penuh milik maskapai. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi di Sharm el-Sheikh dua pekan lalu yang menandai kunjungan publik pertama ke Mesir oleh seorang pemimpin Israel.
Setelah kunjungannya, Bennett mengatakan dia telah mengadakan pertemuan penting dan berjalan lancar dengan pemimpin Mesir itu. Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan kedua pemimpin tersenyum dan bertukar diskusi.
Seperti dilansir The Times of Israel, Senin (4/10), pertemuan itu menandai kunjungan publik pertama seorang perdana menteri Israel ke Mesir sejak Eks Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu dengan presiden Mesir Hosni Mubarak pada 2011. Netanyahu tidak pernah secara resmi mengunjungi Mesir lagi, meskipun kedua belah pihak bertemu untuk rapat kerja secara rahasia selama bertahun-tahun.
Israel dan Mesir telah memperkuat hubungan diplomatik mereka dalam beberapa tahun terakhir. Kedua pemerintah berbagi kepentingan keamanan di Jalur Gaza Mesir. Secara terpisah, penerbangan komersial pertama antara Bahrain dan Israel mendarat Kamis di bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv, setahun setelah normalisasi hubungan antara kedua negara yang ditengahi AS.