Vaksinasi Mahasiswa, Pemkot Yogya: Stok Mencukupi
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Tenaga kesehatan menyuntik vaksin Covid-19 mahasiswa saat vaksinasi Covid-19 massal di Hutan Laboratorium Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta, Jumat (23/7). Sebanyak 500 mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM menjadi target vaksinasi massal. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Vaksinasi Covid-19 untuk mahasiswa tengah dipersiapkan mengingat beberapa kampus khususnya di Kota Yogyakarta memulai perkuliahan tatap muka di Oktober 2021 ini. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, stok vaksin masih mencukupi.
"Stok vaksinasi Pemkot Yogyakarta masih cukup banyak," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut, Ahad (3/10).
Heroe menyebut, Pemda DIY juga sudah meminta tambahan vaksin kepada kepada pemerintah pusat untuk vaksinasi mahasiswa. Terutama mahasiswa yang belum divaksin dan datang dari luar daerah.
Terkait dengan vaksinasi pelajar, pihaknya juga terus melakukan percepatan. Sebab, beberapa sekolah juga sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Heroe menjelaskan, pihaknya sempat memfokuskan pelaksanaan vaksinasi untuk dosis kedua bagi pelajar di Kota Yogyakarta. Sehingga, capaian vaksinasi dosis pertama sedikit lambat dari jadwal yang direncanakan.
Meskipun begitu, pihaknya optimis akan menuntaskan vaksinasi dosis pertama dalam sepekan kedepan. Sehingga, saat Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta ke-265 pada 7 Oktober nanti, pihaknya sudah dapat mendeklarasikan Kota Yogyakarta tuntas vaksin.
"Awal Oktober ini kami sudah mulai lagi melakukan vaksinasi dosis satu. Di wilayah- wilayah dan sentra-sentra vaksinasi kami minta segera mempercepat, karena pada tanggal 7 Oktober harapannya seluruh warga Kota Yogya yang layak vaksin sudah divaksin semua," ujarnya.
Pihaknya juga tengah melakukan sinkronisasi data vaksinasi di pusat data dan informasi (pusdatin) bagi penduduk ber-KTP Kota Yogyakarta yang tinggal di luar daerah. Hal ini untuk memastikan apakah warga yang tidak berdomisili di Kota Yogyakarta sudah divaksin atau belum.
Berdasarkan data dari Pemkot Yogyakarta, setidaknya penduduk ber-KTP Kota Yogyakarta namun berdomisili di luar daerah mencapai sekitar 20 persen.
"Data itu akan kami sisir lagi, harapan kami pemilik KTP Kota Yogyakarta yang berdomisili di luar kota segera vaksin di tempat terdekat di daerah domisilinya. Jadi kami bisa menyisir datanya di pusdatin," jelas Heroe.
Seperti diketahui, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, perkuliahan tatap muka direncanakan dimulai pada awal Oktober 2021. Sehingga, pihaknya membutuhkan lebih banyak vaksin Covid-19 kedepan.
Pasalnya, diperkirakan akan banyak mahasiswa dari luar DIY yang datang ke DIY. Mahasiswa yang datang dari luar tersebut, kata Sultan, mau tidak mau harus divaksinasi bagi yang belum mendapatkan suntikan vaksin di daerahnya.
"Mahasiswa ini yang kemungkinan di daerahnya belum divaksin, mau tidak mau kita harus melakukan vaksinasi. Sehingga kebutuhan kami mungkin akan meningkat," kata Sultan belum lama ini.