Senin 04 Oct 2021 12:01 WIB

Presiden Palestina Terima Kedatangan Delegasi Israel

Presiden Abbas mendesak diakhirinya pendudukan Israel dan pembangunan permukiman

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Foto: UN Web TV via AP
Presiden Palestina Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Presiden Palestina Mahmoud Abbas dilaporkan telah menerima delegasi Israel di Ramallah pada Ahad (3/9) waktu setempat. Kantor berita WAFA melaporkan delegasi yang datang adalah dari partai sayap kiri Meretz. Partai itu dipimpin oleh Menteri Kesehatan Israel Nitzan Horowitz dan Menteri Kerja Sama Regional Israel Issawi Frej.

Seperti dilansir laman Anadolu Agency pada Senin (4/10), Abbas mendesak Israel untuk mengakhiri pendudukan. Dalam pertemuannya, Abbas juga meminta aktivitas pembangunan permukiman Yahudi diakhiri.

Baca Juga

"Perdamaian yang adil dan komprehensif harus dicapai melalui implementasi resolusi internasional," ujar Abbas seperti dilaporkan WAFA.

Dia juga mengatakan Israel harus berhenti menghancurkan rumah warga Palestina dan mendeportasi mereka dari Yerusalem. Di sisi lain, delegasi dari Partai Meretz menegaskan posisi Israel dalam mendukung solusi dua negara.

Dia juga mengatakan posisi Israel untuk mengakhiri pendudukan dan kerja sama bersama untuk membangun jembatan kepercayaan, serta menekankan pentingnya kerja sama dalam bidang kesehatan. Partai Meretz termasuk di antara beberapa partai Israel yang mendukung pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dan menentang pembangunan permukiman Yahudi.

Abbas bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz di Ramallah pada 29 Agustus. Keduanya dilaporkan membahas "semua aspek" hubungan antara Palestina dan Israel. Presiden Israel Isaac Herzog juga menyampaikan kepada Abbas pada 12 Juli bahwa ia bermaksud untuk memulai kembali dialog antara kedua belah pihak.

sumber : https://www.aa.com.tr/en/middle-east/palestinian-president-receives-israeli-delegation/2382065
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement