REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung akan memprioritaskan uji usap rapid tes antigen secara acak kepada siswa usia 12 hingga 17 tahun. Pelaksanaan rapid tes antigen acak kepada siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas direncanakan akan dimulai pada pekan ini.
"Kebijakan 12 sampai 17 (tahun) prioritas," ujar Kepala Disdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar kepada wartawan di Pendopo Wali Kota Bandung, Senin (4/10).
Ia menuturkan, pihaknya sudah mempersiapkan infrastruktur penunjang uji usap antigen dengan masing-masing sekolah 10 siswa. Selanjutnya, Disdik Kota Bandung menunggu kebijakan dari pemerintah pusat yang akan terjun melakukan kegiatan uji usap rapid tes antigen.
"Sudah disiapkan dari tiap sekolah 10 dan kita siapkan, menunggu dari tingkat pusat akan turun kapan nunggu mereka," ungkapnya. Pemilihan sekolah yang akan melaksanakan rapid tes antigen dilakukan secara acak di tiap jenjang.
Hikmat melanjutkan, para siswa yang akan melaksanakan rapid tes antigen pun antusias menunggu jadwal di tes. Ia menambahkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka sudah berjalan sejak 8 September hingga saat ini dengan tidak ditemukan siswa yang terpapar Covid-19.
Selanjutnya, belasan sekolah lainnya sudah mengajukan agar bisa menyelenggarakan PTM terbatas. Mereka sudah mengirimkan persyaratan atau daftar periksa ke sistem manajemen pendidikan (simdik) yang selanjutnya akan diverifikasi oleh Satgas Covid-19.
"Secara keseluruhan alhamdulillah sampai hari ini tidak ada laporan warga yang terpapar semua berjalan dan antusias semua jenjang melaksanakan PTM," katanya.
Ia mengatakan, total sekolah dari berbagai jenjang yang sudah melaksanakan PTM terbatas mencapai kurang lebih 2.000 sekolah. Pihaknya berharap pelaksanaan PTM berjalan lancar tanpa ada siswa yang terpapar Covid-19.