Senin 04 Oct 2021 17:14 WIB

Pemkab Bogor Bakal Bangun WTP di Cariu Atasi Kekeringan

Sedikitnya ada tujuh desa di Kecamatan Cariu yang tergolong rawan kekeringan.

Pembagian air terhadap 120 kepala keluarga yang dilanda kekeringan di Kampung Kaum RT 01/RW 01 Kecamatan cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/10) siang.
Foto: dok.ACT
Pembagian air terhadap 120 kepala keluarga yang dilanda kekeringan di Kampung Kaum RT 01/RW 01 Kecamatan cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/10) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, CARIU -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat memunculkan opsi pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) di Cariu untuk mengatasi masalah kekeringan di wilayah timur Kabupaten Bogor.

"Ini solusinya harus dibuatkan teknologi, apakah bentuknya WTP seperti di Kecamatan Tenjo, yang pasti ini menjadi prioritas," kata anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin.

Ia menyebutkan, sedikitnya ada tujuh desa di Kecamatan Cariu yang tergolong rawan kekeringan, yaitu Desa Kuta Mekar, Sukajadi, Tegal Panjang, Bantar Kuning, Cibatu Tiga, Mekar Wangi dan Babakan Raden.

"Masalah yang dihadapi, setiap musim kemarau atau ketika tidak hujan satu minggu, sudah pasti mengalami kekeringan," kata Gus Udin.

Menurutnya, opsi pembangunan WTP tersebut akan terlebih dahulu dikaji bersama Bupati Bogor, Ade Yasin. Pasalnya, ia memperkirakan untuk membangun WTP setidaknya membutuhkan waktu dua tahun, termasuk proses pembebasan lahan.

Di samping itu, Gus Udin menyarankan agar adanya revitalisasi Sungai Cikompeni di Kecamatan Tanjungsari. Sungai tersebut perannya sangat vital, yakni mengaliri air ke 800 hektare sawah.

"Saya juga hadir di Tanjungsari menyerap masalah dan masukan dari kepala desa untuk mengembalikan Tanjungsari sebagai lumbung padi," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement