Senin 04 Oct 2021 16:06 WIB

Kemensos: Risma Sudah Minta Maaf ke Gubernur Gorontalo

‘Pak Gubernur juga meminta maaf ke Ibu Risma. Ini miskomunikasi.’ 

Rep: Febryan. A  / Red: Ratna Puspita
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kanan) dan Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat
Foto: Antara/Didik Suhartono
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kanan) dan Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini telah menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Gorontalo terkait aksi marah-marahnya kepada petugas pendamping program bantuan sosial (bansos) di provinsi itu. Risma menyampaikan permohonan maaf melalui aplikasi percakapan WhatsApp. 

Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat mengatakan, Risma menyampaikan permohonan maaf dengan mengirim pesan ke nomor WhatsApp Idah Syahidah, yang merupakan istri gubernur Gorontalo dan anggota Komisi VIII DPR RI. Pesan itu lantas diteruskan ke Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. 

Baca Juga

"Pak Gubernur langsung meminta maaf juga ke Ibu Risma karena ini lebih kepada miskomunikasi," kata Harry ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (4/10). 

Harry mengatakan, miskomunikasi itu ketika gubernur Gorontalo mengira pria yang dimarahi Risma adalah pegawai Pemerintah Provinsi Gorontalo. Padahal, pria itu adalah petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos. 

"Sebagai seorang ibu kepada anak, kalau ada kekeliruan, wajar menegur," kata Harry. 

Gubernur Gorontalo diketahui sempat meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi Risma. Menurut Harry, itu hanyalah emosi sesaat dari sang gubernur. 

"Ini nggak ada hubungannya dengan politik. Pak Gubernur sudah mengklarifikasi dan sudah clear kok," ujarnya. 

Di sisi lain, Harry mengatakan, petugas pendamping PKH yang dimarahi Risma juga sudah menyampaikan klarifikasi setelah mengetahui bahwa tak ada penerima bansos yang dicoret, melainkan masih proses penyaluran. "Dia sudah minta maaf juga (kepada Risma)," kata Harry. 

Sebelumnya, Risma marah-marah kepada seorang petugas pendamping PKH di Gorontalo. Kemarahan Risma tersulut usai Kemensos disebut mencoret data penerima bansos dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

"Jadi bukan kita coret, ya! Kamu tak tembak, ya, tak tembak kamu!" ujar Risma sembari mendorong pulpen ke dada petugas itu. 

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie ternyata merasa tersinggung dengan aksi emosional Risma itu. Ruslie tak terima warganya diperlukan demikian. "Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik," kata Rusli, Jumat (1/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement