REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Carlo Ancelotti marah sekaligus khawatir dengan kekalahan 1-2 yang diderita Real Madrid saat melawan Espanyol, Senin (4/10). Dia bertanya-tanya mengapa sikap mereka berubah. Jika kekalahan di Liga Champions dari Sheriff tengah pekan kemarin dapat dianggap sebagai nasib buruk atau kesalahan belaka, kekalahan di Stadion RCDE jauh lebih memprihatinkan.
"Kami bermain buruk, tidak banyak lagi yang bisa dikatakan. Kami memulai pertandingan dengan sebuah ide, tetapi kami tidak bisa tetap tenang dan bertahan dengan itu," kata Ancelotti dikutip dari Marca, Senin (4/10).
"Setelah gol itu ada banyak kebingungan. Itu adalah pertandingan terburuk kami (sejauh musim ini). Sekarang kami memiliki jeda internasional dan kami harus merenungkan dan mencari tahu mengapa sikap tim berubah dalam seminggu," kata dia menambahkan.
Pelatih asal Italia itu kemudian menjelaskan apa yang dia maksud dengan perubahan sikap itu dan jelas dia jauh dari terkesan dengan para pemainnya pada pertandingan tersebut. "Saya memperhatikan (perubahan sikap) hari ini," kata dia.
"Kami tidak terlalu agresif, kami kalah dalam duel. Saya mengacu pada aspek teknis dan taktis dari permainan," jelasnya.
Dalam refleksi yang jujur tentang pertandingan tersebut, Ancelotti mengakui bahwa Real Madrid tidak pantas mendapatkan apa pun dari dan tahu semuanya tidak berjalan sesuai rencana.
"Kami pantas kalah, reaksi kami datang terlambat dan kami khawatir, karena tidak biasa kami kalah dua pertandingan (berturut-turut). Rencana kami sudah jelas, saya tidak akan menjelaskan sekarang apa itu. Tapi memang benar bahwa kami tampak tidak terorganisir dan kami tidak mengontrol bola dengan baik," kata dia.