Senin 04 Oct 2021 17:00 WIB

Fumio Kishida Resmi Menjadi Perdana Menteri Baru Jepang

Parlemen Jepang sepakat menjadikan Fumio Kishida sebagai perdana menteri

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida berpose untuk foto potret setelah konferensi persnya di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah ia terpilih sebagai presiden partai di Tokyo Rabu, 29 September 2021.
Foto: Du Xiaoyi/via AP
Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida berpose untuk foto potret setelah konferensi persnya di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah ia terpilih sebagai presiden partai di Tokyo Rabu, 29 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Parlemen Jepang sepakat menjadikan Fumio Kishida sebagai perdana menteri baru pengganti Yoshihide Suga yang mengundurkan diri, Senin (4/10). Malam ini, Kishida akan dilantik secara resmi di Istana Kekaisaran dan menggelar konferensi pers.

Dalam pemungutan suara Parlemen, partai Kishida dan mitra koalisinya memegang mayoritas di kedua majelis. Dia menang dengan selisih melawan ketua posisi terbesar Partai Demokrat Konstitusional Jepang, Yukio Edano. Dia memenangkan 311 suara di majelis rendah dengan 465 kursi.

Baca Juga

Mantan menteri luar negeri Jepang tersebut berhasil menang dalam pemilihan internal Partai Liberal Demokratik (LDP) pekan kemarin. Pemungutan suara hari ini lebih bersifat formalitas karena LDP begitu mendominasi parlemen.

 

"Ini adalah awal yang sebenarnya," kata Kishida kepada wartawan di markas LDP pada Senin pagi seperti dikutip laman Nikkei Asia, Senin (4/9). "Saya ingin (membentuk kabinet) dengan pikiran dan tekad yang kuat," ujarnya menambahkan.

Kishida diperkirakan akan membuat pidato kebijakan di Parlemen pada Jumat pekan ini. Sebagai perdana menteri ke-100 negara itu, dia akan memegang jabatannya sampai pemilihan umum biasa yang dijadwalkan pada 31 Oktober. Pengamat melihat tanggal awal sebagai langkah untuk memanfaatkan citra baru pemerintahannya untuk menggalang dukungan.

Kishida (64 tahun) dulu dikenal sebagai seorang yang moderat tetapi berubah menjadi ketat pada keamanan dan lebih konservatif pada kesetaraan gender dan isu-isu lainnya. Dia mengubah langkahnya itu untuk menunjukkan kesetiaan kepada kaum konservatif berpengaruh di Partai Demokrat Liberal dan memenangkan dukungan mereka.

Dia tertanam kuat dalam pendirian konservatif. Kemenangannya dalam pemungutan suara pekan lalu untuk menggantikan Suga sebagai pemimpin partai adalah pilihan untuk kesinambungan dan stabilitas daripada perubahan.

Kishida akan menggantikan semua kecuali dua dari 20 jabatan Kabinet di bawah Suga. Sementara 13 orang diangkat ke jabatan menteri untuk pertama kalinya. Sebagian besar pergi ke faksi kuat yang memilih Kishida dalam pemilihan partai. Hanya tiga wanita yang dilaporkan dimasukkan, naik dari dua di pemerintahan Suga.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement