REPUBLIKA.CO.ID, EXETER -- Membagikan makanan vegetarian Suriah gratis telah menjadi rutinitas bagi imigran Suriah Khaled Wakkaa untuk para tunawisma di pusat kota Exeter, Inggris. Dia melakukannya setiap Ahad.
Enam tahun lalu, Wakkaa adalah pengungsi Suriah di Lebanon yang tidak dapat menemukan cara untuk menghidupi keluarganya sendiri. Berkat sumbangan masyarakat, Wakkaa membuat keputusan menghabiskan waktunya menjadi sukarelawan demi menyelamatkan orang-orang yang rentan dan membutuhkan.
“Saya mengerti bagaimana rasanya lapar. Saya memiliki perasaan yang sama dengan keluarga saya di Lebanon,” kata Wakkaa, dilansir About Islam, Senin (4/10).
Selain memberikan makanan gratis, Wakkaa juga memberikan kelas olahraga gratis di taman kota. Rekan kerja Wakkaa, Ruth O’Neale, mengatakan Wakkaa telah bekerja keras tanpa lelah untuk komunitas.
Dia memasak, menjalankan kelas olahraga, dan membantu masjid. “Dia adalah pria yang baik dan pembuat kopi Suriah yang lezat,” ujar dia.
Meski begitu, Wakkaa sangat merindukan keluarganya di Suriah. Namun, dia bertekad untuk berkontribusi di tempat yang memberinya perlindungan.
“Sulit bagi saya mendapatkan pekerjaan, tetapi saya selalu mengucapkan terima kasih,” ucap dia.
Sebagai juru masak yang baik, Wakkaa bermimpi membuka makanan jalanan Suriah dan sebuah restoran suatu hari nanti. “Saya hampir menyerah sebelumnya karena Brexit dan Covid-19 menghambat rencana saya. Akan tetapi, sekarang saya sangat bersemangat untuk memulai,” tambahnya.
Tujuan Wakkaa membantu komunitasnya diilhami oleh ajaran Islam karena Islam mendorong Muslim memperlakukan tetangga dengan cara yang lembut yang mencerminkan semangat Islam dalam aspek toleran, terutama dengan orang-orang dari agama lain. Tidak ada bedanya apakah tetangga itu Muslim atau non-Muslim.
https://aboutislam.net/muslim-issues/europe/surviving-hard-times-syrian-volunteers-to-feed-homeless/
Ikuti Whatsapp Channel Republika