Senin 04 Oct 2021 17:27 WIB

UEA dan Arab Saudi Waspada Topan Shaheen

Polisi UEA berpatroli di dekat pantai dan lembah untuk mengantisipasi hujan deras

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Mobil tenggelam di jalanan yang banjir akibat hujan lebat dan topan Shaheen yang melanda Muskat, Oman pada Ahad (3/10).
Foto: EPA/Hamid Alqasimi
Mobil tenggelam di jalanan yang banjir akibat hujan lebat dan topan Shaheen yang melanda Muskat, Oman pada Ahad (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Pihak berwenang Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi mengambil tindakan pencegahan setelah Topan Shaheen mendarat di Oman yang menewaskan empat orang. Polisi UEA pada Senin (4/10) berpatroli di dekat pantai dan lembah untuk mengantisipasi hujan deras.

Pegawai pemerintah dan sektor swasta di al-Ain, di perbatasan UEA dan Oman, diminta untuk bekerja dari rumah pada Senin. Pihak berwenang meminta penduduk agar tidak meninggalkan rumah kecuali untuk keadaan darurat.

Baca Juga

“Pihak berwenang bekerja secara proaktif sepanjang waktu untuk mengevaluasi unit perumahan di daerah yang diperkirakan terkena dampak dan mengevakuasi keluarga ke lokasi yang aman,” kata kepolisian UEA dilansir Aljazirah, Senin (4/10).

Otoritas pertahanan sipil Arab Saudi menyerukan kehati-hatian di beberapa wilayah mulai Senin hingga Jumat. Otoritas Saudi memperkirakan angin kencang dan kemungkinan bencana banjir.

Topan Shaheen menghantam Oman pada Ahad (3/10) disertai dengan angin kencang dan hujan lebat. Hujan membuat jalanan di Oman banjir. Pihak berwenang melakukan evakuasi warga dari daerah pesisir dan menangguhkan beberapa penerbangan ke dan dari ibu kota Muskat.

Saat topan mendekat, seorang anak ditemukan tewas karena hanyut dan orang hilang lainnya juga ditemukan tewas. Sementara dua pekerja tewas ketika sebuah bukit runtuh di daerah perumahan di kawasan industri.

Komite Darurat Nasional Oman mengumumkan pasokan listrik akan diputus di al-Qurm, timur ibu kota, untuk menghindari kecelakaan. Badan-badan bantuan mengevakuasi lebih dari 2.700 orang ke tempat penampungan darurat. Pihak berwenang mengatakan jalan-jalan di ibu kota Muskat hanya dibuka untuk kendaraan dalam keadaan darurat dan pekerjaan kemanusiaan sampai badai mereda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement