Legenda Persipura Berkumpul Mengenang Acub Zainal
Pesepak bola legendarIs Indonesia Rully Rudolf Nere (kanan) dan Bupati Jayapura Mathius Awoitouw (kiri) membawa obor api PON Papua setibanya di Dermaga Kalkhote, Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Api PON Papua tiba di Kabupaten Jayapura untuk nantinya dibawa ke Stadion Lukas Enembe untuk upacara penyalaan Kaldron pada pembukaan PON Papua.
Foto: ANTARA/FAUZAN
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Beberapa mantan pemain sepak bola nasional yang berasal dari klub Persipura Jayapura, tampak berkumpul di Restoran B-One pada Ahad (3/10) malam waktu setempat. Lokasi restonya berada di pinggir pantai Kota Jayapura.
Legenda Persipura yang hadir di antaranya terlihat Rully Nere, Mettu Duaramuri, Yafet Sibi, Yakobus Mobilala, dan Benny Jansenen. Mereka terlihat gembira karena bisa melepaskan kerinduan sambil mengenang masa-masa keemasan mereka pada era 1970-an.
"Di antara mereka, saya adalah yang paling junior, tapi saya yang sering dipanggil untuk memperkuat tim nasional," kata Rully Nere sambil bercanda, yang disambut senyum oleh rekan-rekannya yang lebih senior.
Dari legenda sepak bola Persipura itu, memang Rully Nere yang terlihat paling gembira dan sering bercanda. Bisa jadi itu karena pria bernama lengkap Rully Rudolf Nere, kelahiran 13 Mei 1957, itu baru saja dipercaya sebagai salah satu pembawa bendera PON pada upacara pembukaan PON XX Papua yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada malam sebelumnya.
Adalah Andhika Vishnu, Komisaris Besar Polisi Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkkam) Polri yang menggagas acara temu kangen para legenda sepak bola tersebut. Andhika tidak lain adalah menantu dari Acub Zainal, pendiri klub Persipura yang juga pernah menjabat sebagai Pangdam Cendrawasih dan juga Gubernur Irian Jaya periode 1973-1975.
Meski hanya menjabat selama dua tahun sebagai gubernur, Acub Zainal yang wafat pada 2008 meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi warga Irian Jaya yang sekarang berganti nama menjadi Papua. Terutama kesan terhadap pemain dan penggemar sepak bola.
"Berhubung saat ini momen PON, saya mewakili keluarga Bapak Acub Zainal, mertua saya, berinisiatif untuk mempertemukan para legenda Persipura yang belum pernah saya temui sebelumnya," kata Andhika yang bertugas untuk pengamanan upacara pembukaan PON Papua hingga berlangsung aman dan lancar.
Andhika kemudian menegaskan bahwa pertemuannya dengan para legenda Persipura tersebut untuk membuktikan bahwa keluarga Acub Zainal masih tetap peduli dengan mereka, meski secara fisik sudah tidak lagi bertemu. Benny Jansenen, salah satu dari legenda tersebut, mengakui bahwa prestasi yang pernah diraih oleh Persipura tidak terlepas dari peran Acub Zaenal yang mampu membuat gebrakan, meski dalam waktu singkat sebagai Gubernur Irian Jaya.
Hal pertama yang dilakukan oleh Acub Zainal setelah dilantik sebagai pemimpin daerah paling timur Indonesia itu adalah menggelar kejuaraan sepak bola antarkabupaten se-Irian Jaya (Acub Zainal Cup), merombak Kantor Gubernur Provinsi Irian Jaya, dan memugar Stadion Mandala, serta membangun gedung olahraga (GOR) di APO Kota Jayapura.
Sebagai bentuk penghormatan kepada sosok Acub Zainal, Benny pun melontarkan gagasan untuk dibuatkan patung agar jasa-jasanya tetap bisa dikenang sepanjang masa. "Sebagai bentuk terima kasih, kami memiliki keinginan membuat monumen atau patung untuk mengenang jasa beliau. Semoga keinginan kami dapat terwujud dengan bantuan berbagai pihak terkait," kata Benny.
Komentar