Papua Tambah Tiga Emas dari Binaraga
Atlet binaraga Jawa Timur Agus Dewantoro (kiri) dan atlet binaraga Jawa Tengah Misnadi (kanan) menunjukkan salah satu gerakan tubuh dalam pertandingan binaraga kelas 70 kilogram PON Papua di Auditorium Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021)
Foto: ANTARA/Indrayadi TH
REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA — Kontingen tuan rumah Papua berpesta di cabang olahraga binaraga Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dengan menyabet tiga medali emas pada perlombaan yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua, Senin (4/10).
Binaragawan Cornelis Amo mengawali capaian medali emas tim Bumi Cenderawasih dengan memenangi kelas 60 kg. Medali perak direbut Jerry Johanis Wijaten (Sulawesi Tengah) dan Slamet Junaidi (DKI Jakarta) meraih medali perunggu.
Kesuksesan Cornelis Amo diikuti Oto Gidion Wantik yang menyabet medali emas di kelas 65 kg, mengungguli Bambang Sujatmiko (D.I. Yogyakarta) dan Kariyono (Jawa Timur) yang masing-masing kebagian medali perak dan perunggu.
Medali emas ketiga tuan rumah dipersembahkan Edoardus Apcowoyang turun dikelas 70 kg. Ia memperoleh poin tertinggi untuk mengalahkan Bambang Wijaya (Jawa Tengah), Sahri (DKI Jakarta), Agus Dewantoro (Kalimantan Tengah), dan Misnadi (Jawa Tengah).
Tuan rumah Papua masih berpeluang menambah medali dari wakilnya, yakni Sentius Logo yang turun di kelas 75 kg dan Edwin Kaisirdi kelas +85 kg.
Perlombaan binaraga PON XX Papua masih mementaskan kelas 75 kg yang akan diikuti Muswar (Sumatera Barat), Taat Pribadi (Jawa Tengah), Albar Azmi (Jawa Timur), Sentius Logo (Papua), dan Abdul Manan.
Di kelas 80 kg, binaragawan Diding Griman (Sumatera Barat), Komara Dhita Yana (Jawa Timur), Sang Sang BA (Jawa Tengah), Hendra RA (Kalimantan Timur), dan Atang Efendi (Jawa Barat) akan bersaing menjadi yang terbaik.
Adapun kelas kelas 85 kg diikuti Hendra Gunawan (Riau), Sujar Wanto (Kalimantan Timur), Benny M Kaunang (Sulawesi Utara), Putu Martika (Bengkulu), dan Wiliramadhita (Jawa Barat).
Sedangkan kelas +85 kg akan menjadi persaingan binaragawan Nur Ikhsan (DIY), Tjie Rahman Wijaya (Banten), Edwin Kaisir(Papua), Andri Yanto (Aceh), dan Herwin Adianto (Bali).
Komentar