Senin 04 Oct 2021 18:54 WIB

Disdik Bogor Minta Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Angkot

Pemkot Bogor tidak menganjurkan siswa naik angkot selama PTMT tahap I.

Disdik Bogor Minta Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Angkot. Pelajar salam kepada orang tuanya sebelum menghadiri Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMP Negeri 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (4/10). Sebanyak 200 sekolah tingkat SMP dan SMA di Kota Bogor melaksanakan PTMT dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan peserta didik sudah mendapatkan vaksin dosis kedua.  Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Disdik Bogor Minta Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Angkot. Pelajar salam kepada orang tuanya sebelum menghadiri Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMP Negeri 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (4/10). Sebanyak 200 sekolah tingkat SMP dan SMA di Kota Bogor melaksanakan PTMT dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan peserta didik sudah mendapatkan vaksin dosis kedua. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pendidikan Kota Bogor meminta orang tua mewaspadai penyebaran Covid-19 di angkutan umum kota (angkot). Caranya dengan memastikan kesiapan masker anak, anak telah mengikuti vaksinasi, dan kondisi kesehatan anak baik sebelum ke sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi saat diwawancarai di sela kegiatan peninjauan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SMPN 1 dan SMAN 1 Kota Bogor mengatakan sebenarnya pemerintah setempat tidak menganjurkan siswa naik angkot selama PTMT tahap I.

Baca Juga

"Angkot sejauh ini masih sulit untuk memastikan penumpangnya bisa berjaga jarak. Hal itu karena jadwal penumpang yang datang juga tidak teratur," ucapnya, Senin (4/10).

Namun ketika alat transportasi yang memungkinkan bagi siswa dan orang tuanya adalah angkot, maka yang penting patut diwaspadai adalah potensi penyebaran Covid-19 secara individu. "Repot menjamin dari sisi jaga jarak, tapi kalau angkotnya kosong kenapa tidak, makanya kami menganjurkan ke orang tua, siswa paling tidak menggunakan ojek daring," kata Hanafi.

Ia menyampaikan dengan vaksinasi Covid-19 Kota Bogor yang telah mencapai 83 persen, telah banyak siswa mulai dari tingkat SMP dan SMA/SMK sederajat telah divaksinasi. Artinya, kebersihan dan kesehatan di dalam rumah telah lebih aman, begitupun ketika berada di dalam sekolah.

Sedangkan seperti yang disampaikan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di momen peninjauan yang sama, kata Hanafi, dikhawatirkan terjadi penyebaran Covid-19 ketika ada siswa yang menggunakan angkot ke sekolah. Melihat kondisi itu, Dedie mendorong penerapan kembali bilik desinfektan yang dipakai siswa sebelum masuk ke gedung sekolah.

Bilik desinfektan akan menjadi penambahan dari protokol kesehatan lainnya yang telah disiapkan oleh masing-masing sekolah, seperti pengecekan suhu, cuci tangan sebelum masuk gedung sekolah dan penyemprotan desinfektan oleh petugas yang berkeliling ke ruang kelas.

"Jangan sampai seperti yang disampaikan pak wakil wali kota tadi, di rumah steril di sekolah steril, tapi di perjalanan tidak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement