Wapres Dukung Sosialisasi Pencegahan Penyakit Osteoporosis
Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden Maruf Amin. | Foto: Dok KIP/Setwapres
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung sosialisasi pencegahan osteoporosis terus digencarkan kepada masyarakat. Wapres menilai, sosialisasi ini perlu untuk mencegah lebih banyak masyarakat menderita penyakit ini.
“Osteoporosis ini bukan hanya penyakit yang hanya diderita oleh wanita, namun juga dialami oleh [penduduk] dengan rentang usia 50 – 80 tahun. oleh karena itu, ini memang perlu disikapi secara lebih serius,” kata Wapres dikutip dari siaran pers saat menerima Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) secara virtual, Senin (4/10).
Wapres pun mendukung rencana Perwatusi untuk menyelenggarakan pencanangan gerakan nasional melawan osteoporosis pada 23 Oktober mendatang. Ia berharap, gerakan ini nantinya menjadi momentum membangun kesadaran pentingnya pencegahan penyakit.
Wapres berharap Perwatusi dapat terus meningkatkan kontribusi dan perannya bagi masyarakat dalam mensosialisasikan upaya pencegahan osteoporosis ini. “Pencanangan gerakan nasional melawan osteoporosis ini diharapkan menjadi momentum bersama membangun kesadaran berani melawan osteoporosis, sehingga beban rumah sakit, beban APBN juga semakin berkurang,” kata Wapres.
Ketua Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Anita A. Hutagalung dalam laporannya ke Wapres, menyampaikan pentingnya peringatan Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh pada 20 Oktober setiap tahun, untuk meningkatkan kesadaran global tentang pencegahan, diagnosis dan pengobatan osteoporosis. Karena itu, ia meminta Wapres untuk dapat hadir dalam peringatan yang akan digelar pada 23 Oktober 2021.
“Kami mohon kesediaan Bapak Wakil Presiden bersama Perwatusi dan seluruh masyarakat Indonesia untuk mencanangkan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis, sehingga gaung gerakan ini dapat terdengar hingga seluruh pelosok tanah air, sehingga pada akhirnya Perwatusi dapat berkontribusi secara nasional khususnya bagi kesehatan tulang dan kebugaran bangsa Indonesia,” ujar Anita.
Menurutnya, kegiatan ini tetap dilaksanakan di tengah pandemi agar masyarakat tetap peduli dan terdampingi, untuk melakukan upaya penguatan tulang dan terhindar dari osteoporosis.
Sementara, Dewan Pengawas Perwatusi Irchamsyah Rachman mengatakan penyakit osteoporosis ini harus diantisipasi karena dapat timbul tanpa gejala dan sulit untuk diobati. “Tidak ada sakit, tiba-tiba terbentur patah. kalau sudah patah, kualitas hidup menurun,” kata dia.