REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Gempa bumi yang mengguncang wilayah La Palma, Spanyol pada Senin (4/10) telah membuat aktivitas di salah satu gunung berapi di pulau tersebut meningkat. Gunung berapi meletus dan menyebabkan aliran lava yang terlihat keluar. Pihak berwenang mengatakan tidak melakukan evakuasi segera karena lava cenderung mengikuti rute ke laut.
Dilansir Voice of America, Institut Geografi Nasional Spanyol mengatakan pihaknya mencatat dua gempa pada Senin (4/10) yang berkekuatan lebih dari 3,0 magnitudo. Ini terjadi hanya dua pekan setelah gunung berapi meletus di salah satu Kepulauan Canary di lepas pantai barat laut Afrika.
"Ini belum berakhir, kami bahkan tidak tahu berapa lama lagi," ujar presiden regional Kepulauan Canary, Angel Victor Torres, kepada penyiar publik RTVE.
Sebagian besar wilayah La Palma, di mana sekitar 85 ribu orang tinggal, tidak terpengaruh oleh letusan. Meski demikian, banyak pihak meminta evakuasi dilakukan yang mungkin dapat cepat membantu menghindari adanya korban jiwa.
Namun lahar dari gunung berapi menyebabkan kerusakan signifikan pada properti, infrastruktur publik, dan lahan pertanian. Sejauh ini dilaporkan oleh badan pemantauan satelit Uni Eropa, lahar merusak sebagian atau seluruh lebih dari 1.000 bangunan yang mayoritas rumah, menghancurkan hampir 34 kilometer jalan, dan mengubur 400 hektare tanah.
Pemerintah Spanyol bersiap untuk mendistribusikan air minum ke rumah-rumah setelah aliran lahar merusak pipa pasokan publik. Komite darurat vulkanik Kepulauan Canary memerintahkan pekerja darurat dan ilmuwan untuk mundur dari daerah sekitar gunung berapi karena kualitas udara yang buruk.
Aktivitas seismik dan aliran lahar tidak merata. Pihak berwenang melaporkan bahwa kondisi ini berfluktuasi dari hari ke hari.