Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hidayatullah

Ada Pion dalam Spionase

Gaya Hidup | Monday, 04 Oct 2021, 19:49 WIB

Sebuah dokumenter yang bikin nyali bergetar karena beberapa alasan :

1. Ini kisah nyata, jadi terasa nonton film spionase tanpa sensor.

2. Kejadiannya belum lama, tahun 2017.

3. Salah satu ‘korbannya’ adalah warga Indonesia.

4. Kisahnya yang terlalu sederhana malah menambah bobot kengeriannya.

Ini kisah tokoh dunia paling banyak mitos kengeriannya, Kim Jong Un. Nah dokumenter ini menyajikan kesadisannya yang nyata. Kakak tirinya, Kim Jong Nam, dibunuh di bandara Kuala Lumpur lewat sebuah skenario yang terkesan bercandaan : Video Prank!

Di sinilah wanita muda Indonesia masuk, Siti Aisyah. Dia dan satu wanita asal Vietnam, Doan, diiming-imingi ratusan dolar ‘hanya’ untuk membuat video prank, menutup mata korban prank dari belakang. Padahal yang terjadi adalah, pembunuhan dengan zat mematikan yang dilumurkan ke dua tangan wanita muda tersebut. Kontak mata korban adalah fatal, hanya hitungan jam Kim Jong Nam tewas.

Hebatnya dua wanita muda ini tidak serta merta dilibatkan dalam skenario pembunuhan ini. Mereka dibuat terlena dengan beberapa video prank pendahulu, hingga di tugas malapetaka itu mereka tak menaruh curiga.

Proses penangkapan, dan pengadilan bikin aku gemas sebagai penonton. Tekanan dari Korea Utara malah membuat Malaysia ‘membebaskan’ tersangka potensial pulang kembali ke Korut. Tinggallah dua wanita malang ini sebagai kambing hitam, padahal dalam sebuah pembunuhan motif adalah hal yang paling utama, dua wanita muda bisa dikatakan sama sekali tidak punya motif.

Aku tidak mau membocorkan jalan cerita. Intinya ini adalah film spionase tingkat tinggi, yang melibatkan politik luar negeri. Hingga akhir cerita aku masih bertanya-tanya, apakah dua wanita ini seorang spion atau memang sekedar pion?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image