Selasa 05 Oct 2021 11:19 WIB

AS Gelar Pembicaraan Soal Keamanan di Meksiko

Pertemuan ini digelar saat isu imigrasi masih menjadi bahan perdebatan AS-Meksiko

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Warga Haiti menyeberangi perbatasan menuju Amerika Serikat (AS) di Tijuana, Meksiko.
Foto: AP Photo/Gregory Bull
Warga Haiti menyeberangi perbatasan menuju Amerika Serikat (AS) di Tijuana, Meksiko.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengatakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan berkunjung ke Mexico City. Ia akan memimpin delegasi untuk konferensi tingkat tinggi seputar keamanan antara dua negara bertetangga.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, Jaksa Agung  Merrick Garland, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya akan menemani Blinken dalam pertemuan tersebut. Ini menjadi pertemuan pertama Dialog Keamanan Tingkat Tinggi AS-Meksiko pemerintahan Presiden Joe Biden.

Baca Juga

"(Pertemuan ini) dibangun dalam diskusi beberapa bulan sebelumnya mengenai perlindungan pada rakyat kami, mencegah kejahatan lintas batas, dan mengejar jaringan kriminal, di saat yang sama mempromosikan hak asasi manusia dan supremasi hukum," kata Gedung Putih, Selasa (5/10).

Pertemuan ini digelar saat isu imigrasi masih menjadi bahan perdebatan dua negara. AS dan Meksiko berbagi perbatasan sepanjang 3.155 kilometer.

Baru-baru ini ribuan imigran Haiti mendirikan sebuah kamp yang sangat luas di perbatasan AS-Meksiko. Beberapa di antaranya sudah dipulangkan ke Haiti sementara yang lain menunggu kasus suaka mereka disidangkan di AS atau menyebar ke seluruh Amerika Latin untuk mencari tempat pengungsian.

Namun AS dan Meksiko memiliki hubungan yang luas. Amerika bertindak sebagai pemasok utama peralatan militer Meksiko. Negeri Paman Sam juga memiliki kepentingan khusus dalam inisiatif anti-narkoba Meksiko.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement