REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -– Pengelola tempat usaha pencucian plastik di bibir Sungai Cisadane di kawasan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) mengakui kerap membuang limbah yang mengalir ke arah Sungai Cisadane. Namun, limbah tersebut disebut tidak mengandung zat kimia yang dapat mencemari lingkungan.
Pengelola tempat usaha, Komarudin menuturkan, limbah dari tempat usahanya dibuang ke Sungai Cisadane, sebagaimana video yang viral di media sosial belakangan ini. Namun, dia menyebut baru kali ini mendapatkan barang yang mengeluarkan cairan berwarna merah pekat.
Tempat usahanya diketahui menjalankan aktivitas pencucian plastik yang disuplai dari luar pengepul untuk didaur ulang. “Sadar banget (limbah mengalir ke sungai) karena ini kita baru kali ini dapat barang model begitu,” kata Komarudin.
Menurut penuturannya, pada saat itu, pihaknya memperoleh plastik-plastik yang memiliki bahan pewarna makanan. Adapun, dominan warnanya yakni merah, sehingga cairan limbah yang mengalir ke Sungai Cisadane berwarna merah, seperti darah.
“Banyak (bungkus) sosis, kue tart yang dikombain dengan warna lain, banyak pewarna makanan,” tuturnya.
Diketahui, pencemaran limbah berwarna merah terjadi di kawasan Serpong, Tangsel dan viral di media sosial sejak Sabtu (2/10). Limbah berwarna merah mirip darah tersebut mengalir dari sisi sebuah tempat usaha pencucian plastik yang bermuara ke Sungai Cisadane.