Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Tersisa 233 Orang
Red: Bilal Ramadhan
Petugas memeriksa bilik perawatan yang kosong di Shelter Isolasi Mandiri Gose, Bantul, Yogyakarta, Senin (20/9). Hampir dua pekan shelter isolasi mandiri penyintas Covid-19 kosong. Hal ini seiring dengan turunnya kasus positif Covid-19 di Yogyakarta. Namun, saat ini shelter tetap bersiaga menerima warga yang isolasi Covid-19 jika terjadi lonjakan. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kasus aktif Covid-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani karantina di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus menurun hingga Senin tinggal 233 orang, menyusul pasien sembuh lebih mendominasi dibanding kasus baru.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, di Bantul, Senin, kasus konfirmasi Covid-19 dalam sehari bertambah 18 orang, sementara kasus konfirmasi yang sembuh 59 orang, sedangkan kasus meninggal dunia bertambah satu orang.
Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif Covid-19 di Bantul secara komulatif menjadi 56.720 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 54.929 orang, sementara kasus kematian akibat virus corona menjadi 1.558 orang.
Dengan demikian jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani karantina maupun isolasi di rumah sakit dan selter wilayah Bantul per Senin (4/10) tinggal 233 orang, tersebar di 17 kecamatan se-Kabupaten Bantul.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, berdasarkan kajian para ahli, penurunan angka orang terpapar Covid-19 di Bantul, salah satunya karena banyaknya masyarakat yang telah divaksin, sehingga herd immunity atau kekebalan komunal mulai terbentuk.
"Harapannya dalam beberapa minggu terakhir ini, status level PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) di Kabupaten Bantul akan turun dari level 3 menjadi level 2," katanya.
Di sisi lain, Bupati Bantul juga mengatakan, serbuan vaksinasi Covid-19 bersama TNI dan Polri serta pemerintah DIY terus digencarkan, guna mencapai target vaksinasi di Bantul hingga akhir Oktober nanti harus mencapai 80 persen.
"Vaksinasi merupakan bentuk ikhtiar kita dalam menanggulangi Covid-19 dari dalam tubuh kita dengan mencipktakan peningkatan imunitas tubuh," katanya.