PLN Rampungkan Proyek IBT di GITET Pasuruan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
PLN Rampungkan Proyek IBT di GITET Pasuruan (ilustrasi). | Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) selesai melakukan pemberian tegangan (energize) pada ekstensi IBT (Interbus Trafo) #3 di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Grati, Pasuruan.
Proyek yang memiliki kapasitas daya terpasang sebesar 500 MVA dengan tegangan 500/150 KV ini merupakan proyek strategis nasional. Proyek ini dinilai memiliki peran penting dalam meningkatkan keandalan subsistem Grati-Paiton melalui transfer daya dari Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV Gondang Wetan-Probolinggo.
Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali PT PLN (Persero), Haryanto WS menjelaskan, proyek ekstensi IBT#3 Grati yang memiliki nilai investasi sebesar 141 miliar rupiah ini dimulai pada Januari 2020. Haryanto mrngatakan, meski di tengah pandemi, PLN tetap berupaya merampungkan proyek-proyek strategis seperti ekstensi IBT#3 Grati.
Proyek tersebut pun diyakininya memiliki dampak signifikan dalam penghematan biaya apabila dibandingkan dengan kebutuhan biaya yang dikeluarkan dalam pengoperasian pembangkit yang menggunakan BBM. “Saat ini PLN sedang melakukan pemeliharaan pada IBT #1 di GITET Paiton, sehingga dengan beroperasinya IBT #3 di GITET Grati, PLN dapat melakukan penghematan sebesar 78 miliar rupiah selama setahun," kata Haryanto melalui siaran tertulis, Selasa (5/10).
Haryanto menjelaskan, selain untuk penghematan, beroperasinya IBT #3 Grati ini juga sebagai pemenuhan kondisi untuk mencegah overload daya pada setiap IBT yang ada pada GITET Grati. IBT baru, kata dia, dapat meminimalisir terjadinya gangguan yang disebabkan kelebihan kemampuan kapasitas daya yang dimiliki pada IBT #1 dan IBT #2 sebelumnya serta meyalurkan energi sebesar 322 MW.
"Selain itu, penyelesaian IBT #3 Grati ini merupakan salah satu langkah strategis untuk pencegahan kehilangan daya yang dapat langsung diatasi apabila terjadi gangguan pada subsistem kelistrikan yang ada di daerah Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Jember," ujarnya.