Iwan Samuray: Emas Papua dan Utang Rp 1,7 Miliar

Binaragawan Sumatera Barat Iwan Samuray berhasil meraih medali emas di ajang PON Papua XX 2021.
Binaragawan Sumatera Barat Iwan Samuray berhasil meraih medali emas di ajang PON Papua XX 2021.
Foto: antara

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Sebutan "from zero to hero" barangkali pantas disematkan untuk Muswar Iwan. Binaragawan penyumbang tiga emas Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk Ranah Minang itu kini berjaya di Papua meski sempat terpuruk dilanda krisis finansial.

Kisahnya dimulai pada 2017 saat Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menghentikan uang pembinaan untuk atlet setelah Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) resmi dibubarkan oleh pemerintah. Sehingga pembinaan olahraga prestasi tak lagi tergantung pada dana pemerintah dan harus dikembalikan ke masyarakat melalui induk cabang masing-masing.

Pria kelahiran Duri, Riau 47 tahun silam itu dibuat pusing bukan kepalang. Sebab, uang pembinaan dari profesi atlet jadi satu-satunya penyokong roda ekonomi keluarganya di Kota Padang.

"Waktu itu tidak ada menerima uang pembinaan, terus saya sempat putus asa,'' katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa. ''Yang kedua, saya mengundurkan diri tuh karena 'didepak' dari kontrak khusus bersama Pemkot Sawahlunto berhubungan dengan penggantian kepala daerah.''

Merintis Usaha Gym

Alih profesi jadi pengusaha gym di Kota Padang pun dipilih Iwan. Sebab, ada keyakinan yang kuat bahwa usaha berdasarkan hobi pasti menjanjikan hasil yang lebih baik. Nominal yang dipinjam pun lumayan, yakni Rp 1,7 miliar.

"Saat itu ada teman yang jadi importir bilang, Mas Iwan sampai kapan mau jadi atlet. Ayo buka gym. Berapa aja ada uang dulu, nanti dibayar per bulan," kata Iwan mengisahkan perbincangannya dengan si pemodal.

Risiko menanggung hutang pun ia ambil setelah Tuhan membuka pintu rezeki yang lain lewat salah satu produsen suplemen tubuh di Pulau Jawa. Iwan dipekerjakan sebagai kepala departemen promosi dengan gaji yang pas-pasan untuk menutup cicilan gym.

"Gym ini jadi jalan saya bisa menyambung hidup keluarga lewat usaha. Tidak mungkin selamanya saya jadi atlet," ungkap Iwan.

Gadai mobil

Pekan Olahraga PON XX Papua rupanya menjadi titik terang bagi Iwan untuk bisa keluar dari jeratan kredit usaha gym yang ia beri nama "Gym Samuray" di Jalan Prof Dr Hamka, Koto Tangah, Kota Padang. Alasannya, bonus yang dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dipastikan bisa menutup sisa hutang dari pengadaan fasilitas gym yang sedang dirintis.

"Medali emas Papua ini sepadan lah dengan pengorbanan yang saya buat. Mudah-mudahan bisa menutupi gym," katanya.

Untuk merealisasikan obsesi itu, Iwan kembali dihadapkan pada persoalan finansial yang lain. Kebutuhan dana untuk persiapan PON ia takar berkisar Rp 20 juta lebih per bulan.

Sebenarnya upaya melobi pengurus cabang demi sangu perjalanan bisa ia lakukan. Tapi prinsip hidup Iwan untuk tidak mengemis pada siapapun begitu kuat sehingga pilihan itu urung dilakukan.

"Saya tidak mau mengemis. Mungkin ini jalan satu-satunya. Saya menggadaikan mobil Honda CRV saya Rp 100 juta untuk persiapan selama dua bulan PON Papua," papar Iwan.

Giat Berlatih

Demi mempertebal otot, Iwan fokus pada program diet seharga Rp 4,2 juta per hari di luar biaya suplemen yang dia sebut berkisar Rp 20 jutaan sebulan. Biaya itu termasuk beli buah, tagihan katering makan harian serta multivitamin.

"Berbicara kebutuhan binaraga, mungkin orang bilang 'no money no muscle' memang benar. Kita mau besar, cuma makan karbo, mana bisa," katanya.

Usaha gym yang terbengkalai imbas Covid-19 pun ia manfaatkan sebagai tempat berlatih menambah massa otot. Hampir seluruh harinya dia habiskan di gym.

Sesi latihan dimulai dengan berjemur di bawah matahari mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, lalu dilanjut dengan menu makanan diet saat jam istirahat.

"Sore sampai malam yang saya lakukan hanya latihan, makan dan tidur. Saya tidak pikirkan yang lainnya," katanya.

Hari Pertandingan

Singkat cerita, 15 hari sebelum keberangkatan menuju Bumi Cenderawasih, ia pun didera kehabisan dana. Postingan menggadai mobil di media sosial memancing rasa prihatin dari sejumlah kolega. Berkat peran mereka, tiket penerbangan yang ia sebut tiga kali lebih mahal pun bisa ia dapat berikut biaya hidup selama bertandang ke Papua.

Hingga hari yang dinantikan pun tiba. Pria dengan kuncir rambut mirip kesatria berpedang samurai itu tampil di babak final kelas 75 kg. Ia menantang otot dari Taat Pribadi (Jawa Tengah), Albar Azmi (Jawa Timur), Sentius Logo (Papua) dan Abdul Manan.

Pada kontes binaraga yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura, Senin (4/10) malam, Iwan Samuray berhak atas medali emas ketiganya sejak PON Riau XVIII tahun 2012 lalu.

Iwan kini bernapas lega. Impitan hutang senilai Rp 1,7 miliar akhirnya bisa ia tebus meski harus melalui tantangan yang tidak mudah. Selamat Iwan, semoga kepingan emas ketiga PON dapat memperlancar operasional Gym Samuray di tengah situasi Covid-19 di Tanah Air yang kian melandai.

Komentar

Terkait


Pelari Jawa Barat Agus Prayogo berpose menggigit medali usai menjuarai final nomor lari 5.000 meter putra cabang atletik PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (5/10/2021). Agus meraih medali emas, sementara pelari Jabar lainnya Pandu Sukarya meraih medali perak dan pelari Bangka Belitung Robi Sianturi meraih medali perunggu.

Klasemen Perolehan Medali, Jawa Barat Geser Papua

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyaksikan pertandingan sepakbola PON XX Papua 2021 antara tuan rumah, Papua, melawan Nusa Tenggara Timur (NTT) di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Ahad (3/10).

Menteri Erick Menikmati Laga Sepak Bola PON Papua

GOR Mimika, Venue Basket 5x5 dan 3x3 PON Papua di kawasan MSC.PT PLN (Persero) pastikan keandalan pasokan listrik untuk PON XX Papua Aman. PLN juga bergerak cepat membantu memperbaiki kerusakan pada panel instalasi milik Mimika Sport Center (MSC) pada Ahad (3/10) pukul 10.41 WIT. Kerusakan instalasi listrik pelanggan membuat suplai listrik dari PLN tidak dapat tersalurkan ke venue.

PLN Gerak Cepat Bantu Perbaiki Instalasi Venue Basket PON

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Ganip Warsito.

Kepala BNPB Semangati Relawan Satgas Prokes PON Papua

Pesenam artistik putri Sulawesi Selatan Muthia Nur Cahya menunjukkan medali emasnya usai upacara penghormatan pemenang (UPP) palang bertingkat cabang olahraga senam artistik perorangan putri PON Papua di Istora Papua Bangkit, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua, Ahad (3/10/2021). Muthia Nur Cahya meraih medali emas dengan mencatatkan nilai 11.033 disusul pesenam artistik Jawa Timur Tasza Miranda meraih medali perak (11.000) dan pesenam artistik DKI Jakarta Nadia Indah meraih medali perunggu (10.500).

Muthia Nur Cahya Takluk dari Pesenam Jatim di PON Papua

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Ikuti

× Image