REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Bupati Bogor, Ade Yasin memperpanjang kontrak Pusat Isolasi Terpadu (Isoter) di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang merupakan bangunan milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri.
"Ini juga sebagai antisipasi karena menurut para pengamat mungkin akan ada gelombang tiga Covid-19, mudah-mudahan ini tidak terjadi, semakin kosong keterisian Pusat Isoter, itu jadi harapan kami, mudah-mudahan terus melandai kasusnya," kata Ade.
Menurutnya, penanda tanganan kerja sama dengan Kemendagri mengenai penggunaan Wisma BPSDM itu merupakan kali ketiga, setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggunakannya sebagai pusat isolasi dua tahun ke belakang.
"Pusat Isoter Kemang beserta fasilitasnya sudah kita gunakan berjalan dua tahun untuk menangani pasien Covid-19. Alhamdulilah masyarakat kami yang terpapar Covid-19 bisa sembuh setelah dilakukan perawatan di Pusat Isoter, salah satunya Pusat Isoter Kemang," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.
Ade Yasin menyebutkan bahwa perpanjangan kontrak pusat isolasi tersebut dilakukan sebagai upaya optimalisasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor. Kini, Pemkab Bogor memiliki dua pusat isolasi, selain di Kemang, yaitu di Cibogo, Megamendung, merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan Artha Graha Peduli.
Ia mengatakan, penanganan Covid-19 lainnya dilakukan dengan percepatan vaksinasi terhadap 70 persen jumlah penduduknya atau 4,2 juta jiwa, setara dengan kewajiban menyuntikkan 8,5 juta dosis vaksin.
"Dari pantauan per hari bisa mencapai 50-60 ribu orang yang divaksin, kalau melihat perkembangannya sekarang, saya kira November kita bisa selesaikan 70 persen, sehingga masyarakat bisa bekerja dan beraktivitas kembali dan kantor-kantor bisa dibuka dengan normal walaupun tetap dibuka dengan protokol kesehatan," ujar Ade Yasin.