REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat tidak pilih-pilih jenis vaksin ketika hendak mengikuti vaksinasi Covid-19. Hal ini dilakukan demi percepatan terwujudnya kekebalan komunal.
"Demi mempercepat herd immunity (kekebalan komunal), masyarakat tidak perlu memilih-milih jenis vaksin mana," kata Ketua IDI Kabupaten Banjarnegara, dr Agus Ujianto SpB, di Banjarnegara, Selasa (5/10).
Menurut dia, hal itu penting dilakukan untuk mempercepat tercapainya kekebalan komunal di masyarakat. Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara itu mengakui jika di masyarakat saat sekarang beredar kepercayaan penggunaan vaksin dalam kaitannya dengan kekuatan vaksin, kejadian ikutan pasca-imuninasi (KIPI), dan sebagainya.
"Masyarakat boleh saja memilih (vaksin). Tetapi, saran kami, gunakan dulu yang ada di depan mata," kata Agus yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi (Perdigti).
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak meragukan vaksin Covid-19 hanya dari nilai efektivitas dan keamanan vaksin serta berdasarkan perbandingan persentase efikasi setiap kandidat vaksin corona yang ada. Menurut dia, pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860/2020 menyetujui enam vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia, yakni Sinovac Biotech Ltd, Merah Putih dari Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer-BioNTech.
"Tiga aspek penting vaksin adalah keamanan, mutu, dan khasiat dari vaksin tersebut," kata Agus.