Selasa 05 Oct 2021 18:36 WIB

Uni Eropa Izinkan Vaksin Booster Covid Pfizer-BioNTech

EMA juga masih mengevaluasi data mengenai vaksin booster Moderna.

Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang petugas kesehatan menunjukkan botol vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 Comirnaty di rumah sakit Molinette di Turin, Italia, 31 Maret 2021 (diterbitkan kembali 20 September 2021). Produser Comirnaty Pfizer pada 20 September 2021 mengatakan vaksin melawan Covid-19 bekerja dengan anak-anak berusia lima hingga sebelas tahun.
Foto: EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO
Seorang petugas kesehatan menunjukkan botol vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 Comirnaty di rumah sakit Molinette di Turin, Italia, 31 Maret 2021 (diterbitkan kembali 20 September 2021). Produser Comirnaty Pfizer pada 20 September 2021 mengatakan vaksin melawan Covid-19 bekerja dengan anak-anak berusia lima hingga sebelas tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Senin (4/10) mengizinkan pemberian vaksin booster (penguat) COVID-19 Pfizer-BioNTech bagi orang-orang dengan sistem imun lemah yang parah. Booster diberikan minimal 28 hari setelah dosis kedua.

Komite Pengobatan Manusia EMA telah menilai data mengenai dosis booster Pfizer-BioNTech dan menyimpulkan bahwa data itu menunjukkan adanya kenaikan jumlah antibodi ketika dosis booster diberikan sekitar enam bulan setelah dosis kedua pada orang berusia 18-55 tahun.

Baca Juga

Badan tersebut tidak secara langsung mengimbau orang dewasa yang sehat diberi suntikan booster. EMA juga masih mengevaluasi data mengenai vaksin booster Moderna.

Vaksin anti-COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech merupakan yang pertama direstui di Uni Eropa. Kelompok negara-negara Eropa itu juga turut mendanai pengembangan vaksin tersebut berdasarkan kontrak pembelian lanjutan yang diteken pada 2020.

Tahun ini, Pfizer-BioNTech berkomitmen untuk mengirim total 600 juta dosis vaksin ke blok tersebut. Terkait vaksin booster, Komisi Eropa dan Pfizer-BioNTech pada Mei menyepakati pembelian 1,8 juta dosis tambahan selama 2022-2023.

Vaksin Pfizer-BioNTech merupakan vaksin berbasis messenger RNA (mRNA), yakni molekul yang memberi instruksi ke sel-sel tubuh untuk menghasilkan protein dari virus penyebab COVID-19 agar tubuh siap melawan penyakit tersebut. Berbeda dengan vaksin-vaksin biasanya, vaksin Pfizer-BioNTech tidak mengandung virus COVID-19 itu sendiri.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

(QS. Ar-Ra'd ayat 11)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement