REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Krisis finansial yang dialami Barcelona belum menemui titik terang. Mereka dikabarkan masih berutang sebesar 98 juta poundsterling atau hampir mencapai Rp2 triliun rupiah dalam belanja pemain dari klub lain.
Dalam laporan Marca yang dikutip IB Times, Selasa (5/10), utang itu dimiliki Barcelona dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, manajemen Blaugrana disebut sudah mendapat potongan utang sebesar 28,4 persen.
Direktur Jenderal Finansial Barcelona, Fran Reverter dikabarkan bakal menjelaskan persoalan ini kepada media massa pada Rabu (6/10) waktu setempat.
Angka utang terbesar Barcelona terdapat pada transfer Miralem Pjanic. Mereka berutang kepada Juventus sebesar 39 juta euro saat merekrut pemain Bosnia itu pada 2020 lalu. Kemudian, Barcelona juga masih harus menyelesaikan pembayaran kepada Ajax Amsterdam sebesar 32 juta euro saat mendatangkan Frenkie De Jong, kemudian 16 juta euro ketika memboyong Sergino Dest.
Tak hanya itu, Barcelona ternyata juga belum melunasi utangnya kepada Liverpool saat membawa Philippe Coutinho dari Liverpool pada 2017 lalu.
Pandemi covid-19 ditengarai menjadi penyebab utama anjloknya keuangan Barcelona selama satu tahun terakhir. Mereka melaporkan kerugian sebesar 481 juta euro karena hanya mendapatkan pendapatan senilai 765 juta euro dari yang sebelumnya bisa 1,047 miliar euro.
Selain masalah finansial, Barcelona juga tengah menjadi sasaran kritik karena performa yang tidak konsisten. Pelatih Barcelona, Ronald Koeman dianggap bertanggungjawab terhadap dua kekalahan beruntun Barcelona di Liga Champions.
Belum sampai di situ, Barcelona menjadi bahan cacian saat dipecundangi Atletico Madrid dua gol tanpa balas, akhir pekan lalu. Gol Luis Suarez menjadi pelengkap luka Blaugrana karena Koeman dinilai menjadi orang yang mengusir Suarez tahun lalu.