REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan siap untuk memperluas operasionalnya hingga Makassar. Saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih terus mengupayakan penyelesaian pembangunan proyek Kereta Api (KA) Makassar-Parepare.
"Insya Allah, ke depan sedang kita rencanakan (KAI beroperasi) di Makassar," kata Direktur Niaga KAI Dadan Rusdiansyah dalam webinar Jelajah KAI, Selasa (5/10).
Dadan mengatakan saat ini KAI masih beroperasi di dua wilayah kerja yakni di Pulau Jawa dan Sumatra. Dadan mengatakan di Sumatra terdapat empat divisi regional dan satu sub divisi regional. Sementara di Pulau Jawa terdapat sembilan daerah operasi.
Dia memastikan, KAI siap untuk membuka operasional di Makassar. "Diharapkan di Makassar kami bisa beroperasi secepatnya sesuai yang diharapkan pemerintah," tutur Dadan.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Danto Restyawan mengakui saat ini jaringan perkeretaapian di Indonesia masih terbatas di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Danto memastikan, Kemenhub masih terus berupaya mengembangkan jaringan perkeretaapian di Sulawesi melalui jalur makassar-parepare.
"KA Makassar-Parepare direncanakan Mei 2022 sudah selesai terbangun," kata Danto dalam kesempatan yang sama.
Danto mengatakan jika sudah selesai maka jalur KA Makassar-Parepare siap dioperasikan. Danto menuturkan, untuk jalur KA tersebut dapat dioperasikan KA penumpang dan barang. "Kalau untuk angkutan barang itu angkutan semen dari Tonasa menuju Pelabuhan Garongkong," ungkap Danto.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga membahas proyek KA Makassar-Parepare dengan Pemerintah Jepang. Hal tersebut dilakukan dalam kunjungan kerjanya pada awal September 2021 ke Tokyo, Jepang.
“KA Makassar-Parepare akan kita fungsikan tahun depan. Kita diskusikan kerja sama (dengan Jepang) pengadaan rolling stock, itu membutuhkan supply. Kita bahas dengan Jepang,” kata Budi dalam konferensi video langsung dari Jepang yang disiarkan secara daring, Selasa (7/9).
Budi mengharapkan pembahasan dengan Jepang tersebut akan memberikan upaya yang baik pada kelangsungan proyek KA Makassar-Parepare. Terlebih menurutnya jika mendapatkan dukungan dari Jepang.
Budi mengatakan, Pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan Jepang dalam pengoperasiannya secara penuh dan ideal. “Kami akan memanfaatkan kesempatan kunjungan untuk mencari informasi mengenai kemungkinan pemberian hibah lokomotif dan gerbong kereta dari Jepang,” ungkap Budi.