Rabu 06 Oct 2021 00:03 WIB

Isu Komunisme dan Persaingan di TNI

TNI dan komunisme ibarat seteru abadi, sehingga tak mungkin dapat berangkulan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Lambang PKI dan Kantor Pemuda Rakyat di serbu massa seusai peristiwa G30SPKI. Komunisme berserta ajaran Marxisme dan Lenimisme kemudian di larang di Indoneisa.
Foto: Iphos
Lambang PKI dan Kantor Pemuda Rakyat di serbu massa seusai peristiwa G30SPKI. Komunisme berserta ajaran Marxisme dan Lenimisme kemudian di larang di Indoneisa.

REPUBLIKA.CO.ID, Jelang peringatan G30SPKI beberapa waktu lalu Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo melempar tuduhan komunisme di tubuh TNI. Setelah menuai kontroversi, isu ini lantas menguap begitu saja, tanpa ada pembuktian dari Gatot hingga HUT TNI ke-76 pada Kamis (5/10).

Benarkah tuduhan Gatot? Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menganggap isu tersebut tak dapat dibuktikan secara ilmiah. Maklum saja, tuduhan Gatot hanya didasari hilangnya para tokoh militer yang berperan menumpas komunisme di Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus). 

Kepala Program Studi (Prodi) Kajian Ketahanan Nasional SKSG UI, Arthur Josias Simon Runturambi, menilai tak ada inflitrasi komunisme yang sukses ke tubuh TNI. Ia mengamati, TNI tetap solid selama ini. 

"Tidak benar (tuduhan Gatot). Sampai saat ini TNI masih solid dan tetap menjalankan tugas sebagai kekuatan utama dalam mempertahankan kedaulatan negara, NKRI & Pancasila," kata Simon kepada Republika, belum lama ini.

Simon menganalisa, tak ada indikasi bahwa tuduhan Gatot mengarah pada kebenaran. Dia menganggap, tuduhan Gatot pantas dikaji lagi agar tak menjadi isu hoaks.

"Belum ada indikasi itu (penyusupan komunisme), kalau hanya persoalan viral terkait apa yang dinyatakan pak Gatot masih sebatas asumtif yang perlu dikaji lebih cermat dan dalam," ujar Simon.

Oleh karena itu, Simon memandang, tuduhan Gatot tak memengaruhi TNI. Menurutnya, pelemparan tuduhan ini juga tak ada hubungannya jelang penunjukkan Panglima TNI baru pasca-pensiunnya Hadi pada November 2021.

"Belum ada dampak terkait itu secara internal maupun eksternal. Kebetulan saja momennya berdekatan (penunjukkan Panglima)," ucap Simon.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Letjen (Purn) Sutiyoso juga menganggap isu komunisme di tubuh TNI hanya angin lalu. TNI dan Komunisme ibarat seteru abadi sehingga tak mungkin dapat berangkulan. "Saya yakin TNI adalah musuh lanten PKI," ujar Bang Yos singkat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement