REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekosistem keuangan digital, GoTo Financial, disebut berperan dalam meningkatkan inklusi keuangan. Berdasarkan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), GoTo Financial menjadi pintu pertama bagi masyarakat luas mengakses dan menggunakan layanan dan produk keuangan digital yang lebih luas.
"GoPay dan produk GoTo Financial lainnya tidak hanya berdampak pada peningkatan literasi keuangan, tetapi juga meningkatkan inklusi keuangan yang telah mendorong penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, terutama di kalangan masyarakat unbanked dan underbanked," kata Kepala LD FEB UI Turro Wongkaren, Selasa (5/10).
Riset yang melibatkan 7.355 orang responden ini menunjukkan mayoritas UMKM atau sekitar 60 persen menggunakan GoPay sebagai metode pembayaran digital pertama yang diterima di usahanya. Tren serupa juga terlihat dari sisi konsumen, yang mana hampir sebagian besar atau sekitar 46 persen memilih GoPay untuk transaksi nontunai pertamanya.
Riset juga membuktikan bahwa produk GoTo Financial membantu UMKM beradaptasi dan bertumbuh saat pandemi. Hampir setengah atau 49 persen mitra usaha menggunakan produk GoTo Financial sebagai platform digital untuk membantu mereka berjualan daring pertama kali.
Riset menemukan, sebanyak tiga dari 10 merchant GoTo Financial adalah pebisnis pemula yang baru memulai usaha saat pandemi. Sedangkan empat dari lima mitra UMKM GoTo Financial terdorong melakukan ekspansi usaha setelah menggunakan layanan GoTo Financial.
Penemuan lainnya yaitu GoTo Financial terbukti meningkatkan inklusi keuangan. Riset menemukan, 1 dari 5 pengguna GoPay tidak memiliki atau menggunakan rekening bank. GoPay adalah eksposur pertama terhadap produk keuangan digital.
Selain itu, satu dari empat orang yang belum pernah terekspos jasa perbankan sekarang memakai produk dan layanan perbankan setelah menggunakan GoPay. Sementara empat dari lima pengguna GoPayLater tidak memiliki akses ke kartu kredit. GoPayLater jadi solusi pascabayar yang paling mudah diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah.